Mulai Besok, 99.000 Ton Gula Rafinasi Guyur Pasar
Selasa, 28 April 2020 - 16:45 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan segera menerbitkan kebijakan pengalihan 250.000 ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi untuk mengisi kekosongan stok gula yang menyebabkan harga tinggi. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto mengatakan, sebanyak 99.000 ton gula rafinasi akan dipasok mulai besok ke ritel-ritel modern.
"Nah itu kita berikan penugasan untuk mengalihkan sementara 250.000 ton untuk mengisi kekosongan. Dan itu saat ini sudah berjalan, produksi sekitar 99.000 ton. Sementara kita menugaskan 250.000 ton, artinya masih ada sisa," terang Suhanto dalam konferensi pers virtual distribusi gula, Selasa (28/4/2020).
Dia mengatakan, gula tersebut akan dipasok mulai besok dengan harga di tingkat konsumen Rp12.500/kg. "Kami pastikan apa yang diputuskan hari ini, besok barang sudah terdistribusi sesuai dengan keputusan rapat. Yaitu di ujungnya harga harus Rp12.500/kg. Lalu Kabareskrim dan Satgas Pangan juga mengawal bersama," tegasnya.
Dia pun mengatakan, produsen rafinasi bakal menyalurkan gulanya melalui distributor yang sudah bekerja sama dengan ritel modern sehingga harga bisa dipantau ketat.
"Kami mengambil kebijakan memperpendek jalur dengan cara, semua sisa penugasan yang sekarang diproduksi produsen yang kita tugaskan, dimasukkan melalui distributotr yang berafiliasi dengan ritel modern. Dengan demikian kita gampang mengontrol harga di tingkat akhir," tandasnya.
"Nah itu kita berikan penugasan untuk mengalihkan sementara 250.000 ton untuk mengisi kekosongan. Dan itu saat ini sudah berjalan, produksi sekitar 99.000 ton. Sementara kita menugaskan 250.000 ton, artinya masih ada sisa," terang Suhanto dalam konferensi pers virtual distribusi gula, Selasa (28/4/2020).
Dia mengatakan, gula tersebut akan dipasok mulai besok dengan harga di tingkat konsumen Rp12.500/kg. "Kami pastikan apa yang diputuskan hari ini, besok barang sudah terdistribusi sesuai dengan keputusan rapat. Yaitu di ujungnya harga harus Rp12.500/kg. Lalu Kabareskrim dan Satgas Pangan juga mengawal bersama," tegasnya.
Dia pun mengatakan, produsen rafinasi bakal menyalurkan gulanya melalui distributor yang sudah bekerja sama dengan ritel modern sehingga harga bisa dipantau ketat.
"Kami mengambil kebijakan memperpendek jalur dengan cara, semua sisa penugasan yang sekarang diproduksi produsen yang kita tugaskan, dimasukkan melalui distributotr yang berafiliasi dengan ritel modern. Dengan demikian kita gampang mengontrol harga di tingkat akhir," tandasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda