Penggunaan Biodiesel Jadi Upaya Sektor Industri Jaga Lingkungan
Jum'at, 24 Februari 2023 - 18:57 WIB
JAKARTA - Saat ini, usaha menciptakan teknologi ramah lingkungan sedang marak dilakukan oleh semua sektor, termasuk salah satunya sektor industri . Semua praktik industri terus mengembangkan aspek-aspek lingkungan hidup, untuk menjaga kestabilan perubahan iklim, emisi gas, limbah, hingga polusi di Indonesia.
Salah satu program untuk mendukung sikap ramah lingkungan di sektor industri ini adalah dengan penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif. Selain memiliki manfaat yang lebih banyak untuk lingkungan dan juga dampak baik bagi alat-alat perindustrian, program penggunaan biodiesel juga menjadi salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah, terurtama perekonomian. Bahkan hingga 2023, pencampuran biodiesel terus ditingkatkan hingga 35% sampai 40% (B35 dan B40).
"Pemilihan pelumas yang tepat tentunya akan mendukung para pelaku industri dalam mengimplementasikan program perubahan ke B35-B40," kata Syah Reza, President Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), dalam Seminar Nasional Kolaborasi untuk Negeri dengan tema “Peluang, Tantangan dan Solusi Penggunaan Biodiesel, B35 dan B40, untuk Mendukung Iklim Usaha Pertambangan dan Otomotif di Indonesia”, dikutip Jumat (24/2/2023).
Seminar yang digagas oleh Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia dihadiri oleh sekitar 120 orang dari berbagai sektor, yaitu mining contractor, heavy equipment and automotive manufacture, construction and manufacture, FAME, Fuel & Lubricants Industry, public sector & lembaga pendidikan, dan industry & professional association. Materi akan bawakan oleh beberapa pembicara dari berbagai asosiasi (PERTAABI, MASPI, IATO, ASPINDO, IABI, Aprobi, Hinabi), dan Kementrian Perindustrian dan ESDM, serta dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Materi seputar biodiesel menjadi topik utama pada seminar nasional ini. Dimulai dari sejarah dan latar belakangan penggunaan biodiesel, manfaat penggunaannya pada bahan bakar alat-alat industri, tantangan dan kendala penggunaannya dari semua pihak, hingga solusi praktik yang disarankan untuk penggunaan biodiesel dan juga rekomendasi produk unggulan dan berkualitas untuk mengoptimalkan alat-alat yang menggunakan bahan bakar biodiesel.
Acara ini adalah bentuk kesadaran dari semua asosiasi dan pelaku sektor industri untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk penerapan B35-B40, agar hasil dari penerapan kebijakan ini dapat menjadikan peningkatan pajak dan business impact yang positif.
Selain itu karena adanya keinginan dari pada stakeholder asosiasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman termasuk strategi yang pernah mereka terapkan agar hal ini bisa membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari penerapan penggunaan biodiesel.
Salah satu program untuk mendukung sikap ramah lingkungan di sektor industri ini adalah dengan penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif. Selain memiliki manfaat yang lebih banyak untuk lingkungan dan juga dampak baik bagi alat-alat perindustrian, program penggunaan biodiesel juga menjadi salah satu bentuk dukungan kepada pemerintah, terurtama perekonomian. Bahkan hingga 2023, pencampuran biodiesel terus ditingkatkan hingga 35% sampai 40% (B35 dan B40).
"Pemilihan pelumas yang tepat tentunya akan mendukung para pelaku industri dalam mengimplementasikan program perubahan ke B35-B40," kata Syah Reza, President Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI), dalam Seminar Nasional Kolaborasi untuk Negeri dengan tema “Peluang, Tantangan dan Solusi Penggunaan Biodiesel, B35 dan B40, untuk Mendukung Iklim Usaha Pertambangan dan Otomotif di Indonesia”, dikutip Jumat (24/2/2023).
Seminar yang digagas oleh Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia dihadiri oleh sekitar 120 orang dari berbagai sektor, yaitu mining contractor, heavy equipment and automotive manufacture, construction and manufacture, FAME, Fuel & Lubricants Industry, public sector & lembaga pendidikan, dan industry & professional association. Materi akan bawakan oleh beberapa pembicara dari berbagai asosiasi (PERTAABI, MASPI, IATO, ASPINDO, IABI, Aprobi, Hinabi), dan Kementrian Perindustrian dan ESDM, serta dari PT ExxonMobil Lubricants Indonesia.
Materi seputar biodiesel menjadi topik utama pada seminar nasional ini. Dimulai dari sejarah dan latar belakangan penggunaan biodiesel, manfaat penggunaannya pada bahan bakar alat-alat industri, tantangan dan kendala penggunaannya dari semua pihak, hingga solusi praktik yang disarankan untuk penggunaan biodiesel dan juga rekomendasi produk unggulan dan berkualitas untuk mengoptimalkan alat-alat yang menggunakan bahan bakar biodiesel.
Acara ini adalah bentuk kesadaran dari semua asosiasi dan pelaku sektor industri untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk penerapan B35-B40, agar hasil dari penerapan kebijakan ini dapat menjadikan peningkatan pajak dan business impact yang positif.
Selain itu karena adanya keinginan dari pada stakeholder asosiasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman termasuk strategi yang pernah mereka terapkan agar hal ini bisa membantu para pelaku bisnis di Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari penerapan penggunaan biodiesel.
(uka)
tulis komentar anda