Wamen BUMN Tiko Apresiasi Transformasi ASDP Indonesia Ferry
Minggu, 26 Februari 2023 - 14:59 WIB
Selain kemampuan beradaptasi (adaptability) dan kelincahan (agility), kunci sukses transformasi lainnya ialah pengelolaan stakeholder, baik internal dan eksternal. Demi tercapainya goal yang diharapkan, maka relasi yang baik dengan stakeholder juga harus dikelola dengan baik.
“Ketika mendapatkan tantangan, maka harus dapat meraih peluang. Tak masalah pasang surut dihadapi. Namanya kehidupan tentu tidak masalah jika harus mundur 2 langkah, atau berputar, yang penting goal tercapai,” kata Wamen Tiko menambahkan.
Wamen Tiko mengatakan, sebagian besar BUMN transportasi di Tanah Air memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam aspek keselamatan (safety), di mana hal ini menjadi budaya perusahaan yang utama. Di mana setiap BUMN, menghadirkan layanan prima yang tetap memprioritaskan aspek keselamatan.
Transformasi di BUMN tentu membutuhkan figur dan karakter yang kuat sebagai leader. “Sikap dan karakter kuat yang harus dimiliki, kuncinya sabar dan tidak kenal lelah. Sebagai leader, dituntut konsisten, persisten, empati dan sabar. Ini penting,” ujar Wamen Tiko menandaskan.
ASDP di bawah kepemimpinan Ira Puspadewi telah melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghasilkan kinerja positif bahkan di periode pandemi Covid-19. Tahun lalu, ASDP telah menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara non-tunai (cashless).
(Baca juga:Tingkatkan Layanan Jasa Pelayaran, ASDP Gandeng Pelindo dan Pelni)
Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun. Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp255,633 miliar pada 2018. Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp326,301 miliar pada 2021.
Kinerja pendapatan juga tumbuh signifikan pada periode 2016-2021. Pada 2016, pendapatan ASDP tercatat Rp2,449 triliun, melonjak menjadi Rp2,728 triliun pada 2017, naik lagi menjadi Rp2,919 triliun pada 2018, melesat menjadi Rp3,307 triliun pada 2019, lalu Rp3,195 triliun pada 2020, dan melonjak lagi menjadi Rp3,550 triliun pada 2021.
“Ketika mendapatkan tantangan, maka harus dapat meraih peluang. Tak masalah pasang surut dihadapi. Namanya kehidupan tentu tidak masalah jika harus mundur 2 langkah, atau berputar, yang penting goal tercapai,” kata Wamen Tiko menambahkan.
Wamen Tiko mengatakan, sebagian besar BUMN transportasi di Tanah Air memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam aspek keselamatan (safety), di mana hal ini menjadi budaya perusahaan yang utama. Di mana setiap BUMN, menghadirkan layanan prima yang tetap memprioritaskan aspek keselamatan.
Transformasi di BUMN tentu membutuhkan figur dan karakter yang kuat sebagai leader. “Sikap dan karakter kuat yang harus dimiliki, kuncinya sabar dan tidak kenal lelah. Sebagai leader, dituntut konsisten, persisten, empati dan sabar. Ini penting,” ujar Wamen Tiko menandaskan.
ASDP di bawah kepemimpinan Ira Puspadewi telah melakukan transformasi digital secara menyeluruh dan menghasilkan kinerja positif bahkan di periode pandemi Covid-19. Tahun lalu, ASDP telah menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara non-tunai (cashless).
(Baca juga:Tingkatkan Layanan Jasa Pelayaran, ASDP Gandeng Pelindo dan Pelni)
Selain itu, perusahaan berhasil mencatatkan tren pertumbuhan kinerja keuangan yang positif dari tahun ke tahun. Pada 2016, laba bersih ASDP tercatat baru Rp233,413 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp269,263 miliar pada 2017, lalu turun sedikit Rp255,633 miliar pada 2018. Laba ASDP melonjak lagi menjadi Rp318,104 miliar pada 2019, turun karena pandemi menjadi Rp181,147 miliar pada 2020, dan melesat menjadi Rp326,301 miliar pada 2021.
Kinerja pendapatan juga tumbuh signifikan pada periode 2016-2021. Pada 2016, pendapatan ASDP tercatat Rp2,449 triliun, melonjak menjadi Rp2,728 triliun pada 2017, naik lagi menjadi Rp2,919 triliun pada 2018, melesat menjadi Rp3,307 triliun pada 2019, lalu Rp3,195 triliun pada 2020, dan melonjak lagi menjadi Rp3,550 triliun pada 2021.
(dar)
tulis komentar anda