Kemenhub Bahas Penguatan Sistem Transportasi dan Logistik di Kawasan ASEAN-China
Kamis, 16 Juli 2020 - 19:45 WIB
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membahas penguatan sistem transportasi dan logistik dengan para menteri di kawasan ASEAN-China dalam upaya bersama untuk menekan angka penyebaran Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
"Indonesia mendorong negara-negara di ASEAN-China untuk merumuskan tindakan bersama dan kolaboratif serta langkah-langkah strategis di sektor transportasi untuk membangun ketahanan terhadap pandemi, serta untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik tentang tindakan yang diambil di sektor transportasi," ungkap Menhub saat memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan virtual ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting, di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Pada pertemuan tersebut, Menhub menyampaikan komitmen dan tekad Indonesia untuk memastikan sistem logistik dan konektivitas transportasi khususnya di kawasan ASEAN dapat berjalan dengan baik pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Sejumlah komitmen tersebut diantaranya, memastikan semua pelabuhan di Indonesia tetap terbuka untuk memberikan prioritas pada transportasi logistik, seperti kebutuhan dasar, barang-barang kebutuhan pokok, dan peralatan medis. Kemudian, menaruh perhatian terhadap situasi yang dihadapi oleh banyak pelaut yang terjebak di kapal-kapal di luar negeri dengan membuat Standard Operational Prochedure (SOP) tentang pemulangan (repatriasi) Pelaut Indonesia, sehingga para pelaut bisa dipulangkan dengan aman dan selamat sesuai protokol kesehatan. "Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil memulangkan sekitar 24.000 pelaut untuk pulang dengan selamat," jelas Menhub.
(Baca Juga: AS Siap Bantu ASEAN Lawan China atas Klaim Laut China Selatan)
Komitmen selanjutnya, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimana pengendalian transportasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat agar tetap bisa produktif namun tetap aman dari Covid-19. Hal ini dilakukan dalam rangka menggerakan kembali roda ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
Menhub menjelaskan, dalam situasi pandemi Covid-19, kerja sama dan kolaborasi antarnegara, termasuk kerja sama bilateral antara masing-masing negara anggota ASEAN dan China terus berjalan, salah satunya adalah proyek KA Cepat Jakarta-Bandung.
Indonesia menghargai komitmen dari China dalam proyek kolaborasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Ke depannya, Indonesia berencana untuk memperluas proyek dari Bandung ke Surabaya.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19, Indonesia juga tetap melakukan upaya-upaya peningkatan konektivitas nasional, salah satunnya yaitu menyelesaikan masterplan pembangunan Bandara Internasional Baru di Bali Utara, dimana di dalam desainnya juga mencakup pengoperasian jalur bus dan kereta api untuk menghubungkan bagian utara dengan bagian selatan Bali. Menhub Budi Karya mengatakan, Bali sebagai destinasi wisata unggulan memerlukan sistem transportasi yang dirancang dengan baik untuk memperluas konektivitasnya.
"Indonesia mendorong negara-negara di ASEAN-China untuk merumuskan tindakan bersama dan kolaboratif serta langkah-langkah strategis di sektor transportasi untuk membangun ketahanan terhadap pandemi, serta untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik tentang tindakan yang diambil di sektor transportasi," ungkap Menhub saat memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan virtual ASEAN-China Transport Ministers Special Meeting, di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Pada pertemuan tersebut, Menhub menyampaikan komitmen dan tekad Indonesia untuk memastikan sistem logistik dan konektivitas transportasi khususnya di kawasan ASEAN dapat berjalan dengan baik pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Sejumlah komitmen tersebut diantaranya, memastikan semua pelabuhan di Indonesia tetap terbuka untuk memberikan prioritas pada transportasi logistik, seperti kebutuhan dasar, barang-barang kebutuhan pokok, dan peralatan medis. Kemudian, menaruh perhatian terhadap situasi yang dihadapi oleh banyak pelaut yang terjebak di kapal-kapal di luar negeri dengan membuat Standard Operational Prochedure (SOP) tentang pemulangan (repatriasi) Pelaut Indonesia, sehingga para pelaut bisa dipulangkan dengan aman dan selamat sesuai protokol kesehatan. "Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil memulangkan sekitar 24.000 pelaut untuk pulang dengan selamat," jelas Menhub.
(Baca Juga: AS Siap Bantu ASEAN Lawan China atas Klaim Laut China Selatan)
Komitmen selanjutnya, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimana pengendalian transportasi dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan untuk memfasilitasi pergerakan masyarakat agar tetap bisa produktif namun tetap aman dari Covid-19. Hal ini dilakukan dalam rangka menggerakan kembali roda ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
Menhub menjelaskan, dalam situasi pandemi Covid-19, kerja sama dan kolaborasi antarnegara, termasuk kerja sama bilateral antara masing-masing negara anggota ASEAN dan China terus berjalan, salah satunya adalah proyek KA Cepat Jakarta-Bandung.
Indonesia menghargai komitmen dari China dalam proyek kolaborasi Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Ke depannya, Indonesia berencana untuk memperluas proyek dari Bandung ke Surabaya.
Selain itu, di masa pandemi Covid-19, Indonesia juga tetap melakukan upaya-upaya peningkatan konektivitas nasional, salah satunnya yaitu menyelesaikan masterplan pembangunan Bandara Internasional Baru di Bali Utara, dimana di dalam desainnya juga mencakup pengoperasian jalur bus dan kereta api untuk menghubungkan bagian utara dengan bagian selatan Bali. Menhub Budi Karya mengatakan, Bali sebagai destinasi wisata unggulan memerlukan sistem transportasi yang dirancang dengan baik untuk memperluas konektivitasnya.
tulis komentar anda