Perhutani Siap Ekspor 20 Juta Kg Gum Rosin di 2023
Rabu, 08 Maret 2023 - 20:11 WIB
JAKARTA - Perum Perhutani menyatakan produk hutan non-kayu yang berasal dari getah Pinus merkusii (gondorukem dan terpentin) telah diekspor ke sejumlah negara, seperti Jerman, Belgia, Pakistan, Jepang, Uni Emirat Arab, Turki, dan India. Gondorukem dan terpentin merupakan bahan baku untuk sejumlah industri seperti farmasi, adhesive, kosmetik dan lainnya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartaka mengatakan bisnis gondorukem dan terpentin cukup menjanjikan. Karena itu, pihaknya terus meningkatkan produk hasil hutan yang menjadi bisnis utama perusahaan.
"Perannya dalam memastikan produk hasil hutan berkelanjutan melalui implementasi pengelolaan hutan lestari dan pemastian rantai pasok industri berkelanjutan," ungkap Endung melalui keterangan pers, Rabu (8/3/2023).
Saat ini, Perhutani sudah memperoleh dua sertifikat FSC Chain of Custody (FSC CoC) industri Gum Rosin (gondorukem) dan terpentin untuk Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Sukun dengan nomor sertifikat SA-COC-013667 dan PGT Cimanggu dengan nomor sertifikat SA-COC-013666. Sertifikat tersebut diterbitkan pasca-sertifikasi FSC Chain of Custody Industri hasil hutan bukan kayu pada 19-21 Desember 2022 oleh PT Mutuagung Lestari.
Dengan diterbitkannya sertifikat untuk PGT Sukun dan dan PGT Cimanggu, artinya saat ini Perhutani telah mengantongi 7 sertifikat ecolabel internasional meliputi dua sertifikat untuk pengelolaan hutan lestari, tiga sertifikat untuk industri kayu, serta dua sertifikat untuk industri gondorukem dan terpentin.
Endung menyampaikan dengan diperolehnya sertifikasi FSC CoC ini, pihaknya semakin memantapkan visi perusahaan. “Menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Adanya sertifikat tersebut, lanjut dia, Perhutani memberikan jaminan kepada customer bahwa produk yang digunakan merupakan produk industri berkelanjutan dan menerapkan sistem ketertelusuran (Chain of Custody). Dengan kepemilikan sertifikat FSC CoC industri hasil hutan bukan kayu, Perhutani siap mengekspor 20 juta kilogram (kg) Gum Rosin di pada 2023.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartaka mengatakan bisnis gondorukem dan terpentin cukup menjanjikan. Karena itu, pihaknya terus meningkatkan produk hasil hutan yang menjadi bisnis utama perusahaan.
"Perannya dalam memastikan produk hasil hutan berkelanjutan melalui implementasi pengelolaan hutan lestari dan pemastian rantai pasok industri berkelanjutan," ungkap Endung melalui keterangan pers, Rabu (8/3/2023).
Saat ini, Perhutani sudah memperoleh dua sertifikat FSC Chain of Custody (FSC CoC) industri Gum Rosin (gondorukem) dan terpentin untuk Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Sukun dengan nomor sertifikat SA-COC-013667 dan PGT Cimanggu dengan nomor sertifikat SA-COC-013666. Sertifikat tersebut diterbitkan pasca-sertifikasi FSC Chain of Custody Industri hasil hutan bukan kayu pada 19-21 Desember 2022 oleh PT Mutuagung Lestari.
Dengan diterbitkannya sertifikat untuk PGT Sukun dan dan PGT Cimanggu, artinya saat ini Perhutani telah mengantongi 7 sertifikat ecolabel internasional meliputi dua sertifikat untuk pengelolaan hutan lestari, tiga sertifikat untuk industri kayu, serta dua sertifikat untuk industri gondorukem dan terpentin.
Endung menyampaikan dengan diperolehnya sertifikasi FSC CoC ini, pihaknya semakin memantapkan visi perusahaan. “Menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Adanya sertifikat tersebut, lanjut dia, Perhutani memberikan jaminan kepada customer bahwa produk yang digunakan merupakan produk industri berkelanjutan dan menerapkan sistem ketertelusuran (Chain of Custody). Dengan kepemilikan sertifikat FSC CoC industri hasil hutan bukan kayu, Perhutani siap mengekspor 20 juta kilogram (kg) Gum Rosin di pada 2023.
(uka)
tulis komentar anda