Nih, 5 Alasan Kenapa Indonesia Harus Pacu Ekspor ke Amerika
Jum'at, 17 Juli 2020 - 16:10 WIB
JAKARTA - Kuasa Usaha Ad Interin KBRI Washington Iwan Freddy Hari Susanto mengatakan bahwa Indonesia harus meningkatkan produk ekspor ke Amerika Serikat (AS) . Ia mengungkapkan ada lima alasan kenapa Indonesia kini harus memacu produk ekspor ke negeri Paman Sam tersebut.
Pertama, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sedang dalam kondisi yang baik. Hal ini menjadi modal penting dalam menjalin kerja sama ekonomi perdagangan.
"Saat ini banyak negara negara yang merupakan sekutu Amerika justru sedang bermasalah. Misalnya saja hubungan AS dengan Uni Eropa, Jepang, Kanada dan lainnya. Hal ini tentu kita harus manfaatkan dengan baik," Kata Iwan dalam webinar bertajuk "Potensi Bisnis Indonesia-AS", Jumat, (17/7/2020).
(Baca Juga: Pompeo: Dunia Akan Membuat China 'Membayar' Atas Pandemi Covid-19)
Faktor kedua, AS merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Pada 2018, AS mencatatkan produk domestik bruto (PDB) riil sebesar USD21,4 triliun. Angka itu setara dengan 30% dari total PDB dunia. "AS merupakan pasar yang besar dengan jumlah 331 juta orang," terangnya.
Ketiga, penduduk AS merupakan masyarakat yang konsumtif. Pada 2018, tingkat konsumsi AS mencapai USD16 triliun. Jumlah itu setara dengan sepertiga konsumsi dunia. "Kultur penduduk AS suka mengonsumsi produk makanan," jelasnya.
(Baca Juga: Kemendag Dorong Ekspor UKM Makanan dan Minuman ke Amerika)
Keempat, AS merupakan tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua bagi Indonesia, setelah China. Namun, meski urutan kedua, neraca perdagangan dengan AS justru mengalami surplus, berbeda dengan China yang hasilnya defisit. "Selama pandemi, produk ekspor Indonesia ke AS mengalami peningkatan di berbagai sektor, hal ini harus terus bisa kita manfaatkan," tuturnya.
Terakhir, pasar AS bisa mendongkrak popularitas produk yang diekspor. Ia menceritakan bahwa hampir semua eksportir di dunia berambisi untuk masuk pasar AS. Namun, untuk masuk tidaklah mudah karena pasar AS memiliki standar kualitas yang tinggi.
"Jika sudah masuk pasar AS, maka akan mudah mengekspor produk barang ke negara lainnya. Itu alasan kenapa eksportir di dunia berambisi masuk pasar AS," pungkasnya.
Pertama, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sedang dalam kondisi yang baik. Hal ini menjadi modal penting dalam menjalin kerja sama ekonomi perdagangan.
"Saat ini banyak negara negara yang merupakan sekutu Amerika justru sedang bermasalah. Misalnya saja hubungan AS dengan Uni Eropa, Jepang, Kanada dan lainnya. Hal ini tentu kita harus manfaatkan dengan baik," Kata Iwan dalam webinar bertajuk "Potensi Bisnis Indonesia-AS", Jumat, (17/7/2020).
(Baca Juga: Pompeo: Dunia Akan Membuat China 'Membayar' Atas Pandemi Covid-19)
Faktor kedua, AS merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Pada 2018, AS mencatatkan produk domestik bruto (PDB) riil sebesar USD21,4 triliun. Angka itu setara dengan 30% dari total PDB dunia. "AS merupakan pasar yang besar dengan jumlah 331 juta orang," terangnya.
Ketiga, penduduk AS merupakan masyarakat yang konsumtif. Pada 2018, tingkat konsumsi AS mencapai USD16 triliun. Jumlah itu setara dengan sepertiga konsumsi dunia. "Kultur penduduk AS suka mengonsumsi produk makanan," jelasnya.
(Baca Juga: Kemendag Dorong Ekspor UKM Makanan dan Minuman ke Amerika)
Keempat, AS merupakan tujuan ekspor nonmigas terbesar kedua bagi Indonesia, setelah China. Namun, meski urutan kedua, neraca perdagangan dengan AS justru mengalami surplus, berbeda dengan China yang hasilnya defisit. "Selama pandemi, produk ekspor Indonesia ke AS mengalami peningkatan di berbagai sektor, hal ini harus terus bisa kita manfaatkan," tuturnya.
Terakhir, pasar AS bisa mendongkrak popularitas produk yang diekspor. Ia menceritakan bahwa hampir semua eksportir di dunia berambisi untuk masuk pasar AS. Namun, untuk masuk tidaklah mudah karena pasar AS memiliki standar kualitas yang tinggi.
"Jika sudah masuk pasar AS, maka akan mudah mengekspor produk barang ke negara lainnya. Itu alasan kenapa eksportir di dunia berambisi masuk pasar AS," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda