Sisa Rp409 Triliun, Ini Strategi PLN Pangkas Utang
Kamis, 09 Maret 2023 - 13:36 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) terus berbenah untuk menekan saldo utang perusahaan yang tercatat Rp409 triliun. Jumlah ini berhasil dipangkas dari angka sebelumnya, yakni Rp500 triliun.
Senior Executive Vice President Corporate Secretary PLN Alois Wisnuhardana mengaku utang PLN sempat menjadi perhatian lantaran nominalnya sangat tinggi. Nilai itu membuat Menteri BUMN Erick Thohir meminta PLN menekan capital expenditure (capex) atau belanja modal agar bisa mengurangi jumlah pinjaman.
"Situasi PLN tiga tahun lalu, publik dan semua catatan bilang utang PLN sudah menggunung, memang betul. Utang PLN tiga tahun lalu Rp500 triliun, kemudian kita memasuki krisis pandemi dan orang semua katakan PLN akan kolaps, utangnya akan makin menggunung," ujar Alois dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Alois menyampaikan pandemi kian memperparah situasi karena terjadinya penurunan permintaan listrik dari sektor industri. Meski demikian, penurunan permintaan listrik tidak memengaruhi pembayaran kewajiban PLN terhadap mitra.
"Setiap penurunan permintaan Rp1, listrik mau digunakan atau tidak, kita harus bayar sekitar Rp3 triliun, sampai kemudian kita pernah mengalami kondisi over supply hingga 10 GW artinya sekitar Rp30 triliun," ucap dia.
Berkat transformasi, perubahan organisasi, dan cara kerja, Alois menyebut PLN berhasil membayar utang Rp62,5 triliun dalam dua tahun terakhir. BUMN kelistrikan itu juga berhasil melakukan regenoisasi dengan pemasok listrik swasta hingga menggelontorkan dana Rp37 triliun.
Alois menyampaikan nilai efisiensi yang dilakukan PLN mencapai Rp7 triliun. Pun dengan kemampuan PLN dalam menekan beban pokok utang dan beban utang sekitar Rp7 triliun.
"Kalau ditanya, apa yang dilakukan PLN. Ini soal PLN dipersiapkan utang menggunung dan realitas kita bisa kurangi utang. Tugas kita di tim komunikasi PLN mendekatkan persepsi publik dengan realitas. Enggak benar utang kita menggunung, kita berhasil mengurangi utang," tutur dia.
Baca Juga
Senior Executive Vice President Corporate Secretary PLN Alois Wisnuhardana mengaku utang PLN sempat menjadi perhatian lantaran nominalnya sangat tinggi. Nilai itu membuat Menteri BUMN Erick Thohir meminta PLN menekan capital expenditure (capex) atau belanja modal agar bisa mengurangi jumlah pinjaman.
"Situasi PLN tiga tahun lalu, publik dan semua catatan bilang utang PLN sudah menggunung, memang betul. Utang PLN tiga tahun lalu Rp500 triliun, kemudian kita memasuki krisis pandemi dan orang semua katakan PLN akan kolaps, utangnya akan makin menggunung," ujar Alois dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Alois menyampaikan pandemi kian memperparah situasi karena terjadinya penurunan permintaan listrik dari sektor industri. Meski demikian, penurunan permintaan listrik tidak memengaruhi pembayaran kewajiban PLN terhadap mitra.
"Setiap penurunan permintaan Rp1, listrik mau digunakan atau tidak, kita harus bayar sekitar Rp3 triliun, sampai kemudian kita pernah mengalami kondisi over supply hingga 10 GW artinya sekitar Rp30 triliun," ucap dia.
Berkat transformasi, perubahan organisasi, dan cara kerja, Alois menyebut PLN berhasil membayar utang Rp62,5 triliun dalam dua tahun terakhir. BUMN kelistrikan itu juga berhasil melakukan regenoisasi dengan pemasok listrik swasta hingga menggelontorkan dana Rp37 triliun.
Alois menyampaikan nilai efisiensi yang dilakukan PLN mencapai Rp7 triliun. Pun dengan kemampuan PLN dalam menekan beban pokok utang dan beban utang sekitar Rp7 triliun.
"Kalau ditanya, apa yang dilakukan PLN. Ini soal PLN dipersiapkan utang menggunung dan realitas kita bisa kurangi utang. Tugas kita di tim komunikasi PLN mendekatkan persepsi publik dengan realitas. Enggak benar utang kita menggunung, kita berhasil mengurangi utang," tutur dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda