Survei Pemantauan Harga BI: Inflasi Minggu Ketiga Juli 2020 Capai 0,01%
Jum'at, 17 Juli 2020 - 15:07 WIB
JAKARTA - Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juli 2020, inflasi Juli 2020 diperkirakan sebesar 0,01% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2020 secara tahun kalender sebesar 1,10% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,66% (yoy).
"Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas pokok," ujar Kepala Departemen Komunikasi Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
( )
Dia merinci penyumbang bahan pokok yakni telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,09% (mtm), bawang putih sebesar -0,03% (mtm), gula pasir sebesar -0,02% (mtm), jeruk sebesar -0,02 (mtm) serta cabai merah, daging sapi, kelapa, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19," katanya.
( )
Dia melanjutkan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. "Ini menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
"Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas pokok," ujar Kepala Departemen Komunikasi Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
( )
Dia merinci penyumbang bahan pokok yakni telur ayam ras sebesar 0,05% (mtm), emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm), dan rokok kretek filter sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar -0,09% (mtm), bawang putih sebesar -0,03% (mtm), gula pasir sebesar -0,02% (mtm), jeruk sebesar -0,02 (mtm) serta cabai merah, daging sapi, kelapa, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19," katanya.
( )
Dia melanjutkan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. "Ini menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda