Penerimaan Pajak Masih Moncer di Tengah Kasus Rafael Alun, Sri Mulyani: Topang Pendapatan
Rabu, 15 Maret 2023 - 12:27 WIB
JAKARTA - Tereksposnya harta jumbo pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo telah memicu gerakan tolak bayar pajak. Meski begitu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerimaan pajak masih menopang pendapatan negara di awal tahun 2023.
"Pendapatan negara telah terkumpul sebesar Rp419,6 triliun (tumbuh 38,7% yoy) atau 17% dari target APBN dalam 2 bulan pertama tahun 2023, utamanya ditopang oleh penerimaan pajak mencapai Rp279,98 triliun (tumbuh 40,35% yoy) dan PNBP sebesar Rp104,5 triliun (tumbuh 86,6% yoy)," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Belanja negara tumbuh secara disiplin dengan realisasi sebesar Rp287,8 triliun (tumbuh 1,8% yoy) atau 9,4% dari target APBN 2023. "Dengan demikian, #APBNKiTa hingga akhir Februari 2023 masih mencatatakan surplus sebesar Rp131,8 triliun (0,63% terhadap PDB) dan keseimbangan primer sebesar Rp182,2 triliun," ucap Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diproyeksikan tetap stabil. IKK optimis di tingkat 122,4, menunjukkan kondisi baik menjelang puasa dan hari raya idul fitri. PMI ekspansif 18 bulan berturut-turut. Pertumbuhan kredit tetap positif baik untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja.
Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Indonesia diprakirakan tetap terjaga baik dan tumbuh di level 5,0% - 5,3%, meskipun sisi ekspor dan impor mulai terkoreksi. "Oleh karena itu, kita tetap perlu untuk waspada. Ketidakpastian global ke depan masih cukup tinggi, itu yang harus kita cermati," tambah Sri.
Dia menegaskan, APBN akan tetap diandalkan sebagai peredam tekanan global yang solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.
"Pendapatan negara telah terkumpul sebesar Rp419,6 triliun (tumbuh 38,7% yoy) atau 17% dari target APBN dalam 2 bulan pertama tahun 2023, utamanya ditopang oleh penerimaan pajak mencapai Rp279,98 triliun (tumbuh 40,35% yoy) dan PNBP sebesar Rp104,5 triliun (tumbuh 86,6% yoy)," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melalui akun Instagram resminya @smindrawati di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Belanja negara tumbuh secara disiplin dengan realisasi sebesar Rp287,8 triliun (tumbuh 1,8% yoy) atau 9,4% dari target APBN 2023. "Dengan demikian, #APBNKiTa hingga akhir Februari 2023 masih mencatatakan surplus sebesar Rp131,8 triliun (0,63% terhadap PDB) dan keseimbangan primer sebesar Rp182,2 triliun," ucap Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 diproyeksikan tetap stabil. IKK optimis di tingkat 122,4, menunjukkan kondisi baik menjelang puasa dan hari raya idul fitri. PMI ekspansif 18 bulan berturut-turut. Pertumbuhan kredit tetap positif baik untuk konsumsi, investasi, dan modal kerja.
Secara keseluruhan tahun 2023, perekonomian Indonesia diprakirakan tetap terjaga baik dan tumbuh di level 5,0% - 5,3%, meskipun sisi ekspor dan impor mulai terkoreksi. "Oleh karena itu, kita tetap perlu untuk waspada. Ketidakpastian global ke depan masih cukup tinggi, itu yang harus kita cermati," tambah Sri.
Dia menegaskan, APBN akan tetap diandalkan sebagai peredam tekanan global yang solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda