MIND ID Didorong Jadi Penopang Hilirisasi dan Transisi Energi Pemerintah
Minggu, 19 Maret 2023 - 17:26 WIB
JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia ( MIND ID ) dinilai menjadi penopang kebijakan strategis pemerintah di sektor pertambangan mineral dan batubara sampai 2040. MIND ID juga menjadi tulang punggung bagi kesuksesan kebijakan hilirisasi yang menjadi penekanan utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2017.
Presiden berambisi agar Indonesia meninggalkan tambang ekstratif, menjual biji tambang dalam bentuk mentah menuju pengolahan agar memberikan nilai tambah bagi pembangunan. Pemerintah memproyeksi investasi di sektor mineral dan batubara sampai tahun 2041 mencapai USD431,8 miliar.
"Dengan proyek begitu besar, tak salah jika kita berharap banyak pada MIND ID sebagai penopang kebijakan hilirisasi. MIND ID memiliki anggota holding yang bisa diandalkan mendorong kebijakan hilirisasi. MIND ID memiliki sumber daya emas, nikel, bauksit, aluminium, tembaga, timah dan thermal coal," ujar Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman.
Ada PT Aneka Tambang Tbk yang bisa diharapkan untuk hilirisasi mineral sejenis nikel. ANTM telah membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan di tanah air yang telah membangun smelter FeroNikel dengan kapasitas 27.000 matrik ton sejak tahun 1973 di Pomala, Sulawesi Tenggara.
Saat ini, ANTM sedang menyelesaikan tahap akhir pembangunan smelter FeroNikel di Halmahera Timur (FeNiHaltim) dengan kapasitas 13.000 matrik ton. Anggota MIND ID lainnya adalah PT Freeport Indonesia sedang membangun pabrik smelter tembaga berkaptas di atas 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun di Gresik, Jawa Timur.
Selain itu, PT Timah Tbk juga sedang menyelesaikan proyek smeltrer di Bangka-Balitung. Sementara PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sedang membangun proyek gasifikasi di Tanjung Enim.
"MIND ID juga memiliki INALUM yang sudah memiliki pengalaman luar biasa membangun proccesing dari alumina mejadi aluminium ingot. Ini adalah salah satunya pabrik alumina ingot terbesar di Asia dengan kapasitas produksi hampir mencapai 500.000 ton per tahun. Singkatnya, MIND ID memiliki segala sesuatu untuk membangun sektor hilir tambang di tanah air," paparnya.
Presiden berambisi agar Indonesia meninggalkan tambang ekstratif, menjual biji tambang dalam bentuk mentah menuju pengolahan agar memberikan nilai tambah bagi pembangunan. Pemerintah memproyeksi investasi di sektor mineral dan batubara sampai tahun 2041 mencapai USD431,8 miliar.
"Dengan proyek begitu besar, tak salah jika kita berharap banyak pada MIND ID sebagai penopang kebijakan hilirisasi. MIND ID memiliki anggota holding yang bisa diandalkan mendorong kebijakan hilirisasi. MIND ID memiliki sumber daya emas, nikel, bauksit, aluminium, tembaga, timah dan thermal coal," ujar Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman.
Ada PT Aneka Tambang Tbk yang bisa diharapkan untuk hilirisasi mineral sejenis nikel. ANTM telah membuktikan dirinya sebagai salah satu perusahaan di tanah air yang telah membangun smelter FeroNikel dengan kapasitas 27.000 matrik ton sejak tahun 1973 di Pomala, Sulawesi Tenggara.
Saat ini, ANTM sedang menyelesaikan tahap akhir pembangunan smelter FeroNikel di Halmahera Timur (FeNiHaltim) dengan kapasitas 13.000 matrik ton. Anggota MIND ID lainnya adalah PT Freeport Indonesia sedang membangun pabrik smelter tembaga berkaptas di atas 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun di Gresik, Jawa Timur.
Selain itu, PT Timah Tbk juga sedang menyelesaikan proyek smeltrer di Bangka-Balitung. Sementara PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sedang membangun proyek gasifikasi di Tanjung Enim.
"MIND ID juga memiliki INALUM yang sudah memiliki pengalaman luar biasa membangun proccesing dari alumina mejadi aluminium ingot. Ini adalah salah satunya pabrik alumina ingot terbesar di Asia dengan kapasitas produksi hampir mencapai 500.000 ton per tahun. Singkatnya, MIND ID memiliki segala sesuatu untuk membangun sektor hilir tambang di tanah air," paparnya.
tulis komentar anda