Disayangkan, UMKM yang Go Digital Masih Sedikit

Senin, 20 Juli 2020 - 21:09 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM ) mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan momentum yang tepat bagi para pelaku UMKM untuk melakukan adaptasi dan transformasi bisnis. Hingga saat ini, UMKM yang sudah masuk ke ekonomi digital baru sekitar 8 juta saja, atau 13% dari total UMKM di Indonesia.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Nasrun Siagian, sangat menyayangkan kondisi itu. Pasalnya, banyak sekali peluang bagi UMKM Indonesia di era ekonomi digital. Terlebih lagi, Indonesia merupakan pasar nomor satu terbesar untuk e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Pergeseran tren ke stay-at-home economy tidak dapat dipungkiri setelah PSBB berlangsung.

"Kita memiliki 150 juta pengguna internet, dan nilai transaksi e-commerce di Indonesia tahun 2019 mencapai Rp265 triliun. Dengan ekonomi digital, otomatis profit mereka akan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan, juga akan menambah lapangan kerja baru bagi UMKM," ujar Nasrun dalam webinar di Jakarta, Senin (20/7/2020). ( Baca juga:Bantu UMKM, Sandiaga Apresiasi Pemkot Pontianak Gandeng Ok Oce )



Dia melanjutkan, dengan bertransisi ke ekonomi digital, transaction cost mereka akan sebesar 11 hingga 25%. Selain itu, hal ini juga mendorong social equality, dengan kebebasan bagi perempuan dan kelompok disabilitas untuk beraktivitas melalui kegiatan e-commerce.

"Kita lihat saja dari data peningkatan transaksi di e-commerce. Produk kesehatan naik 90%, produk hobi, olahraga indoor dan outdoor meningkat 70%, bahan pokok 350%, dan makanan minuman instan dan herbal naik sampai 200%," tambah Nasrun.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM juga turut mendorong digitalisasi warung-warung di masyarakat. Untuk itu, pihaknya sedang menyiapkan pelatihan-pelatihan yang nantinya akan diberikan kepada warung atau toko kelontong untuk bertransformasi ke arah digital.

"Saya yakin ini juga sudah dilakukan oleh beberapa platform marketplace. Jangan lagi terlalu berfokus pada model bisnis konvensional yang digeluti dari awal, tapi disesuaikan dengan kondisi saat ini, kekinian, dan juga untuk jangka panjang, supaya bisnis mereka tetap eksis," tutur Nasrun.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More