Menkeu Rusia: Sanksi Barat Jadi Bumerang
Selasa, 25 April 2023 - 08:34 WIB
Menurut Siluanov, ada perubahan dalam formasi geopolitik global, di mana negara-negara dengan ekonomi berkembang menekan apa yang disebut negara maju, dengan yang terakhir memperkenalkan berbagai pembatasan dan sanksi, termasuk di permukiman. Namun, pembatasan tersebut telah mengurangi kepercayaan global terhadap dolar AS dan euro, klaimnya.
Rusia juga terpaksa mengganti penyelesaian dalam apa yang disebut mata uang 'dapat dikonversi secara bebas' dengan penyelesaian dalam mata uang yang 'dapat diandalkan'. "Bagi kami, mata uang yang dapat diandalkan adalah mata uang nasional, dan mata uang negara sahabat yang tidak memiliki masalah dalam mentransfer uang untuk barang dan jasa yang disediakan," cetusnya.
Mengomentari dorongan Rusia untuk de-dolarisasi, Siluanov menjelaskan bahwa pengabaian dolar dan euro berlangsung secara bertahap. “Kami tidak menetapkan tugas untuk menyerahkannya besok, kami menggunakannya, tetapi kami mencoba untuk beralih ke unit akun yang lebih andal,” katanya.
Menteri keuangan Rusia tersebut mencatat bahwa Rusia dan China menyelesaikan sekitar 70% dari transaksi ekonomi mereka dalam mata uang nasional mereka dan akan terus melakukannya.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
Rusia juga terpaksa mengganti penyelesaian dalam apa yang disebut mata uang 'dapat dikonversi secara bebas' dengan penyelesaian dalam mata uang yang 'dapat diandalkan'. "Bagi kami, mata uang yang dapat diandalkan adalah mata uang nasional, dan mata uang negara sahabat yang tidak memiliki masalah dalam mentransfer uang untuk barang dan jasa yang disediakan," cetusnya.
Mengomentari dorongan Rusia untuk de-dolarisasi, Siluanov menjelaskan bahwa pengabaian dolar dan euro berlangsung secara bertahap. “Kami tidak menetapkan tugas untuk menyerahkannya besok, kami menggunakannya, tetapi kami mencoba untuk beralih ke unit akun yang lebih andal,” katanya.
Menteri keuangan Rusia tersebut mencatat bahwa Rusia dan China menyelesaikan sekitar 70% dari transaksi ekonomi mereka dalam mata uang nasional mereka dan akan terus melakukannya.
Lihat Juga: Ikuti Webinar MNC Asset Bersama BRI Danareksa Sekuritas, Inovasi dan Peluang Baru: Update Produk Reksa Dana
(fjo)
tulis komentar anda