Badan Pangan Siapkan Strategi Hadapi Dampak El Nino
Jum'at, 28 April 2023 - 12:10 WIB
JAKARTA - El Nino atau fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal akan memberi dampak pada hasil produksi kelapa sawit , salah satunya minyak goreng konsumsi. Guna memitigasi dampak El Nino itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan sejumlah langkah yang meliputi aspek hulu hingga hilir.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa menerangkan, di tingkat hulu, peningkatan produksi harus dijaga melalui kolaborasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian. Di sisi hilir, harus dilakukan langkah-langkah penguatan stok atau penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).
"Artinya dalam UU Pangan No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, jelas menyebutkan pemerintah harus memiliki cadangan pangan yang kuat dalam rangka mengantisipasi gejolak harga pangan dan kondisi kedaruratan," ujar Ketut dikutip Jumat (28/4/2023).
Terkait CPP, sambung Ketut, Bapanas juga sudah memiliki perpresnya dan perbadannya (peraturan badan). Dengan CPP yang bisa diandalkan, maka stabilitas pasokan dan harga bisa lebih terkendali di tengah ancaman El Nino.
Dia juga menyampaikan, dampak El Nino dapat berimbas pula pada gejolak harga pangan serta barang kebutuhan pokok, kekurangan pasokan dan lainnya. Maka dari itu, dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga khususnya minyak goreng, Bapanas telah menetapkan cadangan pangan.
"Untuk tahap awal kurang lebih sebanyak 100.000 ton, ini kita perintahkan kepada Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut dan akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan maupun harga," ujar Ketut.
Lebih lanjut, Ketut berharap Bulog menjadi bisa menjadi distributor pertama (D1) bukan distributor dua (D2) sehingga bisa mendapat harga yang wajar. Jadi nanti ketika sampai di distributor ketiga (D3) atau agen, harga tetap terjangkau.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, salah satu yang harus menjadi perhatian dalam menjaga suplai minyak goreng adalah mengawal pendistribusian sehingga tepat sasaran.
“Pendistribusiannya di lapangan harus kita kawal bersama-sama dengan Satgas Pangan. Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, kita optimistis komoditas minyak goreng setelah Lebaran hingga akhir tahun tidak mengalami gejolak,” ungkapnya.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa menerangkan, di tingkat hulu, peningkatan produksi harus dijaga melalui kolaborasi bersama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian. Di sisi hilir, harus dilakukan langkah-langkah penguatan stok atau penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP).
"Artinya dalam UU Pangan No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, jelas menyebutkan pemerintah harus memiliki cadangan pangan yang kuat dalam rangka mengantisipasi gejolak harga pangan dan kondisi kedaruratan," ujar Ketut dikutip Jumat (28/4/2023).
Terkait CPP, sambung Ketut, Bapanas juga sudah memiliki perpresnya dan perbadannya (peraturan badan). Dengan CPP yang bisa diandalkan, maka stabilitas pasokan dan harga bisa lebih terkendali di tengah ancaman El Nino.
Dia juga menyampaikan, dampak El Nino dapat berimbas pula pada gejolak harga pangan serta barang kebutuhan pokok, kekurangan pasokan dan lainnya. Maka dari itu, dalam rangka menjaga pasokan dan stabilisasi harga khususnya minyak goreng, Bapanas telah menetapkan cadangan pangan.
"Untuk tahap awal kurang lebih sebanyak 100.000 ton, ini kita perintahkan kepada Bulog dan ID Food untuk menyiapkan cadangan pangan tersebut dan akan digunakan dalam rangka stabilisasi pasokan maupun harga," ujar Ketut.
Lebih lanjut, Ketut berharap Bulog menjadi bisa menjadi distributor pertama (D1) bukan distributor dua (D2) sehingga bisa mendapat harga yang wajar. Jadi nanti ketika sampai di distributor ketiga (D3) atau agen, harga tetap terjangkau.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, salah satu yang harus menjadi perhatian dalam menjaga suplai minyak goreng adalah mengawal pendistribusian sehingga tepat sasaran.
“Pendistribusiannya di lapangan harus kita kawal bersama-sama dengan Satgas Pangan. Melalui kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha, kita optimistis komoditas minyak goreng setelah Lebaran hingga akhir tahun tidak mengalami gejolak,” ungkapnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda