Australia Bakal Larang Vape Dijual Bebas, Ini Alasannya
Selasa, 02 Mei 2023 - 21:38 WIB
JAKARTA - Pemerintah Australia akan melarang keras penjualan vape secara bebas. Standar kualitas liquid vape juga diperketat, dan penjualan vape di toko-toko ritel dilarang.
Mengutip BBC, nikotin yang terkandung di dalam vape telah diatur dengan resep dokter. Namun, industri ini tidak diatur dengan baik dan pasar gelap tumbuh subur.
Lihat SINDOgrafis: Bahaya Rokok Elektrik Lebih Kecil daripada Rokok Biasa?
Menteri Kesehatan Autralia Mark Butler menegaskan produk tersebut telah menciptakan generasi baru pecandu nikotin. Awalnya, vaping diizinkan dijual di pasaran sebagai alternatif terapi untuk membantu perokok berhenti.
Namun, kenyataannya vape telah menjadi produk rekreasi yang ditargetkan untuk anak-anak dan dijual bersama permen lolipop dan cokelat batangan di toko ritel.
"Sama seperti rokok, big tobacco ini telah mengambil produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata dia.
Vape secara tidak proporsional digunakan oleh kaum muda di Australia, dengan penelitian menunjukkan satu dari enam anak berusia 14-17 tahun telah menggunakan vape, dan satu dari empat orang berusia 18-24 tahun.
"Sebaliknya, hanya 1 dari 70 orang seusia saya yang pernah menggunakan vape," kata Butler, yang berusia 52 tahun.
Dia mengumumkan bahwa pemerintah akan menindak tegas impor vape, melarang semua vape sekali pakai, dan mengharuskan produk tersebut memiliki kemasan seperti kemasan farmasi. Pembatasan rasa, warna, konsentrasi nikotin, dan bahan-bahan lain juga akan diberlakukan.
Mengutip BBC, nikotin yang terkandung di dalam vape telah diatur dengan resep dokter. Namun, industri ini tidak diatur dengan baik dan pasar gelap tumbuh subur.
Lihat SINDOgrafis: Bahaya Rokok Elektrik Lebih Kecil daripada Rokok Biasa?
Menteri Kesehatan Autralia Mark Butler menegaskan produk tersebut telah menciptakan generasi baru pecandu nikotin. Awalnya, vaping diizinkan dijual di pasaran sebagai alternatif terapi untuk membantu perokok berhenti.
Namun, kenyataannya vape telah menjadi produk rekreasi yang ditargetkan untuk anak-anak dan dijual bersama permen lolipop dan cokelat batangan di toko ritel.
"Sama seperti rokok, big tobacco ini telah mengambil produk adiktif lainnya, membungkusnya dengan kemasan mengkilap dan menambahkan rasa untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata dia.
Vape secara tidak proporsional digunakan oleh kaum muda di Australia, dengan penelitian menunjukkan satu dari enam anak berusia 14-17 tahun telah menggunakan vape, dan satu dari empat orang berusia 18-24 tahun.
"Sebaliknya, hanya 1 dari 70 orang seusia saya yang pernah menggunakan vape," kata Butler, yang berusia 52 tahun.
Dia mengumumkan bahwa pemerintah akan menindak tegas impor vape, melarang semua vape sekali pakai, dan mengharuskan produk tersebut memiliki kemasan seperti kemasan farmasi. Pembatasan rasa, warna, konsentrasi nikotin, dan bahan-bahan lain juga akan diberlakukan.
(nng)
tulis komentar anda