Menko Luhut Apresiasi Pertamina Sukses PLBC dan TKDN RDMP Cilacap
Selasa, 21 Juli 2020 - 22:27 WIB
JAKARTA - Setelah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 41,52%, Pertamina akan terus berkomitmen meningkatkan TKDN pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap hingga 50%. Hal ini menegaskan komitmen Pertamina untuk terus menjadi pendorong ekonomi nasional.
Sebelumnya, dari total Capex proyek PLBC senilai USD 392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%.
Dan saat ini, Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40% hingga maksimal 50% dari total investasi USD 5,8 miliar dan penyerapan 20.000 pekerja pada puncak konstruksi dan 500 – 800 orang pada saat operasional. Dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar USD 2 miliar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau proyek RDMP Pertamina di Cilacap, Selasa (21/7/2020).
Untuk ini, Luhut mengapresiasi implementasi TKDN Pertamina karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.
“Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal,” ujar Luhut.
Kunjungan ke RDMP Kilang Cilacap Pertamina turut dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Danis Hidayat, Direktur Utama Pertamina NIcke Widyawati, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen.
Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, Luhut juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. Menurutnya, sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel.
Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. Ia berharap ke depannya cakupannya lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, namun juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, dari total Capex proyek PLBC senilai USD 392 juta dan penyerapan 3.000 tenaga kerja, Pertamina berhasil menerapkan TKDN di atas target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 30%.
Dan saat ini, Pertamina terus mendorong implementasi TKDN pada RDMP Cilacap dengan target minimal 40% hingga maksimal 50% dari total investasi USD 5,8 miliar dan penyerapan 20.000 pekerja pada puncak konstruksi dan 500 – 800 orang pada saat operasional. Dengan penerapan TKDN yang tinggi, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap GDP sebesar USD 2 miliar.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kepada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat meninjau proyek RDMP Pertamina di Cilacap, Selasa (21/7/2020).
Untuk ini, Luhut mengapresiasi implementasi TKDN Pertamina karena sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan untuk memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.
“Semua yang bisa dibuat di dalam negeri, agar dibuat di dalam negeri. Itulah Indonesia yang disebut era new normal,” ujar Luhut.
Kunjungan ke RDMP Kilang Cilacap Pertamina turut dihadiri Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR Danis Hidayat, Direktur Utama Pertamina NIcke Widyawati, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen.
Selain kunjungan ke RDMP Cilacap, Luhut juga meninjau PLBC yang telah terintegrasi dengan Kilang Cilacap. Menurutnya, sejak beroperasinya PLBC, produksi Pertamax RON 92 di Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel.
Luhut juga kembali mengapresiasi Pertamina atas selesainya PLBC pada tahun 2019 dan kemajuan TKDN yang lebih baik. Ia berharap ke depannya cakupannya lebih luas, tidak hanya di pembangunan sipil, namun juga komponen lainnya dalam pembangunan infrastruktur.
tulis komentar anda