Jumlah Penduduk RI Capai 324 Juta di 2045, Turun ke Posisi 6 Terbesar
Selasa, 16 Mei 2023 - 13:58 WIB
JAKARTA - Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 diproyeksikan mencapai 324 juta atau bertambah 54,42 juta orang dari tahun 2020. Proyeksi tersebut didasarkan perhitungan Bappenas dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan, meskipun jumlahnya meningkat, pertumbuhan penduduk pada periode 2020-2050 mengalami perlambatan setiap tahunnya.
"Rata-rata sebesar 0,67% setiap tahunnya melambat terus setiap tahun," ujarnya dalam sambutannya di acara Musrenbang RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2025 yang dipantau secara daring, Selasa (16/5/2023).
Suharso menjelaskan, proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56% pada tahun 2020 menjadi 19,61% pada tahun 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16% menjadi 14,61% di 2045. "Penduduk usia kerja 15- 64 tahun juga menurun dari 69,28% menjadi 65,79% pada periode yang sama," ungkapnya.
Lebih lanjut Suharso menyampaikan bahwa saat ini perubahan struktur penduduk mengalami perubahan yang sangat cepat. Tahun 2023 India menjadi negara dengan penduduk terbanyak menggeser Tiongkok. "Tiongkok diperkirakan sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak tahun 2021," sebut politisi PPP itu.
Adapun posisi Indonesia pada tahun 2020 masih menjadi negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, namun pada tahun 2045 posisi Indonesia menurun ke peringkat keenam.
"Hal ini karena pertumbuhan penduduk mulai melambat sejak tahun 2030-an. Posisi keempat dan kelima akan ditempati oleh Nigeria dan Pakistan," terang Suharso.
Guna mengantisipasi perubahan demografi yang akan terjadi, Suharso menyebut ada lima strategi yang harus diterapkan oleh Indonesia. Pertama, mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Kedua, memastikan kesenjangan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat tertutupi.
Ketiga, menunjang penambahan penduduk lansia di masa yang akan datang. Keempat, mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran penduduk menjadi lebih merata. “Terakhir, pemerintah perlu menjaga keseimbangan pembangunan desa dan kota untuk mewujudkan pertumbuhan yang seimbang," pungkasnya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan, meskipun jumlahnya meningkat, pertumbuhan penduduk pada periode 2020-2050 mengalami perlambatan setiap tahunnya.
"Rata-rata sebesar 0,67% setiap tahunnya melambat terus setiap tahun," ujarnya dalam sambutannya di acara Musrenbang RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2025 yang dipantau secara daring, Selasa (16/5/2023).
Suharso menjelaskan, proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,56% pada tahun 2020 menjadi 19,61% pada tahun 2045. Sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16% menjadi 14,61% di 2045. "Penduduk usia kerja 15- 64 tahun juga menurun dari 69,28% menjadi 65,79% pada periode yang sama," ungkapnya.
Lebih lanjut Suharso menyampaikan bahwa saat ini perubahan struktur penduduk mengalami perubahan yang sangat cepat. Tahun 2023 India menjadi negara dengan penduduk terbanyak menggeser Tiongkok. "Tiongkok diperkirakan sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak tahun 2021," sebut politisi PPP itu.
Baca Juga
Adapun posisi Indonesia pada tahun 2020 masih menjadi negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia, namun pada tahun 2045 posisi Indonesia menurun ke peringkat keenam.
"Hal ini karena pertumbuhan penduduk mulai melambat sejak tahun 2030-an. Posisi keempat dan kelima akan ditempati oleh Nigeria dan Pakistan," terang Suharso.
Guna mengantisipasi perubahan demografi yang akan terjadi, Suharso menyebut ada lima strategi yang harus diterapkan oleh Indonesia. Pertama, mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Kedua, memastikan kesenjangan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat tertutupi.
Ketiga, menunjang penambahan penduduk lansia di masa yang akan datang. Keempat, mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran penduduk menjadi lebih merata. “Terakhir, pemerintah perlu menjaga keseimbangan pembangunan desa dan kota untuk mewujudkan pertumbuhan yang seimbang," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda