Inflasi Singapura April 2023 Tembus 5,7%, Lampaui Proyeksi Analis
Rabu, 24 Mei 2023 - 11:37 WIB
SINGAPURA - Singapura melaporkan inflasi pada April 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Mengutip The Straits Times, inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan 4,7% dalam survei Bloomberg.
Lonjakan inflasi inti di bulan April terjadi karena kenaikan tarif listrik dan harga gas, makanan, ritel, dan barang lainnya yang mendorong peningkatan tarif transportasi.
Ekonom OCBC Bank Selena Ling berpendapat inflasi inti Singapura akan cukup sulit mereda karena pasar tenaga kerja domestik masih cukup ketat, sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. "Meskipun gangguan rantai pasokan telah dinormalisasi, item diskresioner seperti perjalanan termasuk penerbangan belum sepenuhnya pulih seperti sebelum Covid-19," kata dia.
Indeks harga konsumen utama atau inflasi keseluruhan naik menjadi 5,7% pada April karena inflasi yang lebih tinggi untuk layanan dan transportasi pribadi setelah turun 5,5% bulan Maret. Ini lebih tinggi dari prediksi 5,5% dalam jajak pendapat Bloomberg.
Sementara itu, Ekonom senior Alex Holmes dari Oxford Economics mengatakan pendorong tunggal terbesar lonjakan pada inflasi bulan April lebih kepada peningkatan tarif trasnportasi. Namun, inflasi tersebut dapat diredam dengan turunnya harga minyak dunia.
Lonjakan inflasi inti di bulan April terjadi karena kenaikan tarif listrik dan harga gas, makanan, ritel, dan barang lainnya yang mendorong peningkatan tarif transportasi.
Ekonom OCBC Bank Selena Ling berpendapat inflasi inti Singapura akan cukup sulit mereda karena pasar tenaga kerja domestik masih cukup ketat, sehingga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. "Meskipun gangguan rantai pasokan telah dinormalisasi, item diskresioner seperti perjalanan termasuk penerbangan belum sepenuhnya pulih seperti sebelum Covid-19," kata dia.
Indeks harga konsumen utama atau inflasi keseluruhan naik menjadi 5,7% pada April karena inflasi yang lebih tinggi untuk layanan dan transportasi pribadi setelah turun 5,5% bulan Maret. Ini lebih tinggi dari prediksi 5,5% dalam jajak pendapat Bloomberg.
Sementara itu, Ekonom senior Alex Holmes dari Oxford Economics mengatakan pendorong tunggal terbesar lonjakan pada inflasi bulan April lebih kepada peningkatan tarif trasnportasi. Namun, inflasi tersebut dapat diredam dengan turunnya harga minyak dunia.
(nng)
tulis komentar anda