Manfaatkan Fitur Baru Kredit Digital untuk Cicil Biaya Pendidikan
Selasa, 23 Mei 2023 - 20:42 WIB
JAKARTA - Pemerintah tahun ini mengalokasikan anggaran pendidikan mencapai Rp612,2 triliun, tertinggi sepanjang sejarah. Kucuran dana jumbo dari APBN itu demi mendukung pendidikan yang merata dan berkualitas bagi anak bangsa.
Dengan 50 juta siswa di lebih dari 250.000 sekolah, Indonesia tercatat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.
Meski anggaran pendidikan terus meningkat setiap tahunnya, fenomena putus sekolah masih terjadi, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 67% di antaranya disebabkan kendala ekonomi.
Dengan 86% jumlah pengangguran terbuka didominasi oleh tingkat pendidikan setara dan di bawah SMA, kendala ini menjadi hambatan utama bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan berdaya secara finansial.
Selaras dengan misi pemerintah untuk menyediakan pendidikan yang relevan, berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, perusahaan teknologi keuangan atau fintech asal Indonesia, PT Julo Teknologi Finansial atau Julo menjadi pionir layanan kredit di bidang edukasi dengan meluncurkan fitur Biaya Pendidikan.
Dapat digunakan oleh jutaan pengguna kredit digital Julo di lebih dari 250.000 institusi pendidikan di Indonesia sejak Maret 2023, fitur Biaya Pendidikan menjadi satu-satunya layanan kredit digital perorangan di Tanah Air yang memasilitasi pembiayaan berbagai keperluan pendidikan secara menyeluruh. Mulai dari dari biaya sekolah, SPP, uang kegiatan, kuliah hingga pendidikan informal seperti pelatihan dan kursus.
“Fitur baru ini tentunya membawa angin segar di tengah penggunaan layanan serupa yang didominasi oleh pinjaman dana tunai dan Paylater untuk keperluan konsumtif semata,” ujar Head of Marketing Julo, Mikhal Anindita melalui siaran pers, dikutip Selasa (23/5/2023).
Menurut Mikhal, riset konsumen Julo mencatat 72% penggunaan kredit Julo ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup termasuk biaya pendidikan.
Melalui fitur terbaru ini, Julo sebagai fintech karya anak bangsa ingin membantu masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk menjadi lebih produktif dengan mengenyam pendidikan secara bebas, baik formal maupun informal, tanpa harus terkekang oleh batasan finansial.
Dengan 50 juta siswa di lebih dari 250.000 sekolah, Indonesia tercatat sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.
Meski anggaran pendidikan terus meningkat setiap tahunnya, fenomena putus sekolah masih terjadi, di mana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 67% di antaranya disebabkan kendala ekonomi.
Dengan 86% jumlah pengangguran terbuka didominasi oleh tingkat pendidikan setara dan di bawah SMA, kendala ini menjadi hambatan utama bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup dan berdaya secara finansial.
Selaras dengan misi pemerintah untuk menyediakan pendidikan yang relevan, berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, perusahaan teknologi keuangan atau fintech asal Indonesia, PT Julo Teknologi Finansial atau Julo menjadi pionir layanan kredit di bidang edukasi dengan meluncurkan fitur Biaya Pendidikan.
Dapat digunakan oleh jutaan pengguna kredit digital Julo di lebih dari 250.000 institusi pendidikan di Indonesia sejak Maret 2023, fitur Biaya Pendidikan menjadi satu-satunya layanan kredit digital perorangan di Tanah Air yang memasilitasi pembiayaan berbagai keperluan pendidikan secara menyeluruh. Mulai dari dari biaya sekolah, SPP, uang kegiatan, kuliah hingga pendidikan informal seperti pelatihan dan kursus.
“Fitur baru ini tentunya membawa angin segar di tengah penggunaan layanan serupa yang didominasi oleh pinjaman dana tunai dan Paylater untuk keperluan konsumtif semata,” ujar Head of Marketing Julo, Mikhal Anindita melalui siaran pers, dikutip Selasa (23/5/2023).
Menurut Mikhal, riset konsumen Julo mencatat 72% penggunaan kredit Julo ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup termasuk biaya pendidikan.
Melalui fitur terbaru ini, Julo sebagai fintech karya anak bangsa ingin membantu masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk menjadi lebih produktif dengan mengenyam pendidikan secara bebas, baik formal maupun informal, tanpa harus terkekang oleh batasan finansial.
tulis komentar anda