Kementan Beri Pembekalan ToT SIMURP pada Penyuluh Pertanian
Kamis, 23 Juli 2020 - 16:56 WIB
JAKARTA - Untuk memaksimalkan program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), Kementerian Pertanian memberikan pembekalan Training Of Trainer (ToT) untuk penyuluh, Kamis (23/07/2020). Peserta ToT berasal dari 8 provinsi yang menjadi lokasi SIMURP dan berjumlah 362 orang.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, SIMURP merupakan proyek yang berbasis di daerah irigasi dan daerah rawa. Tujuannya, untuk meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Proyek SIMURP tersebar di 8 provinsi dan 16 kabupaten. Yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian adalah Climate Smart Agriculture (CSA),” tuturnya.
Dedi menambahkan, proyek SIMURP sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada tiga tujuan pembangunan pertanian. Tepatnya, penyediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.
“Sedangkan salah satu program utama Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pembangunan pertanian adalah memperkuat peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau Kostratani,” ujarnya.
Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan. Kostratani berperan sebagai optimalisasi tugas, juga menjalankan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Melalui Kostratani, peran BPP akan dioptimalkan menjadi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan,” ulasnya.
Menurutnya, BPPSDMP melalui Kostratani menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan pertanian untuk memastikan ketahanan pangan. Dengan demikian, BPPSDMP mendukung semua program serta kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BPPSDMP melalui SIMURP fokus pada penerapan budidaya Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Diseminasi teknologi budidaya pertanian dilaksanakan melalui tiga tingkat pelatihan yaitu Training of Master (ToM), Training of Trainer (ToT), dan Training of Farmer (ToF).
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, SIMURP merupakan proyek yang berbasis di daerah irigasi dan daerah rawa. Tujuannya, untuk meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Proyek SIMURP tersebar di 8 provinsi dan 16 kabupaten. Yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Fokus kegiatan yang dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Pertanian adalah Climate Smart Agriculture (CSA),” tuturnya.
Dedi menambahkan, proyek SIMURP sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada tiga tujuan pembangunan pertanian. Tepatnya, penyediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.
“Sedangkan salah satu program utama Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pembangunan pertanian adalah memperkuat peran Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau Kostratani,” ujarnya.
Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan. Kostratani berperan sebagai optimalisasi tugas, juga menjalankan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Melalui Kostratani, peran BPP akan dioptimalkan menjadi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan,” ulasnya.
Menurutnya, BPPSDMP melalui Kostratani menjadi salah satu kunci kesuksesan pembangunan pertanian untuk memastikan ketahanan pangan. Dengan demikian, BPPSDMP mendukung semua program serta kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BPPSDMP melalui SIMURP fokus pada penerapan budidaya Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA). Diseminasi teknologi budidaya pertanian dilaksanakan melalui tiga tingkat pelatihan yaitu Training of Master (ToM), Training of Trainer (ToT), dan Training of Farmer (ToF).
tulis komentar anda