Penyakit Tahun Politik di Semua Negara, Bahlil: Investor Cenderung Wait and See
Minggu, 28 Mei 2023 - 14:16 WIB
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengingatkan, tahun politik menjadi salah satu sentimen penting bagi keberlangsungan iklim investasi . Pasalnya, memasuki tahun politik banyak investor yang cenderung wait and see atau menunggu sebelum menanamkan modalnya.
Namun demikian, Bahlil menilai kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, namun di banyak negara yang menganut sistem demokrasi. Para pemilik modal cenderung lebih melihat siapa dan bagaimana visi dari kepemimpinan berikutnya.
"Pertama tahun politik ini memang dimanapun didunia itu ada penyakitnya ketika sebuah negara ketika memasuki tahun politik, kecenderungannya akan terjadi wait and see," ujar Menteri Bahlil usai acara Fun Run & Fun Walk HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/8/2023).
Bahlil mengatakan, saat ini pihaknya berupaya untuk menjaga iklim investasi ditengah tahun politik. Caranya dengan mengawal investasi yang hendak masuk ke Indonesia. Memberikan sosialisasi dan kemudahan perizinan untuk proses penanaman modal.
Karena menurut Bahlil, Invetasi menjadi komponen dalam membentuk pertumbuhan ekonomi. Ketika investasi masuk, praktis akan menciptakan lapangan pekerjaan, masyarakat bisa bekerja dan mendapat penghasilan sehingga konsumsi masyarakat akan tumbuh.
"Kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program and-to-and, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," sambungnya.
Sebagai informasi, pada Kuartal I 2023, Kementerian Investasi/BKPM merilis data realisasi investasi periode Januari-Maret (triwulan I) 2023 yaitu sebesar Rp328,9 triliun. Angka tersebut meningkat 16,5% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022 dan menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.
Kementerian Investasi/BKPM tetap optimistis, pertumbuhan ekonomi bisa positif dengan didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I 2023 yang mencapai 23,5% dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400 triliun.
Namun demikian jika melihat data yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM kebelakang, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) pada kurtal I 2023 hanya naik Rp1,8 triliun menjadi Rp177 triliun, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2022 sebesar Rp175,2 triliun.
“Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum,” kata Bahlil.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
Baca Juga
Namun demikian, Bahlil menilai kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, namun di banyak negara yang menganut sistem demokrasi. Para pemilik modal cenderung lebih melihat siapa dan bagaimana visi dari kepemimpinan berikutnya.
"Pertama tahun politik ini memang dimanapun didunia itu ada penyakitnya ketika sebuah negara ketika memasuki tahun politik, kecenderungannya akan terjadi wait and see," ujar Menteri Bahlil usai acara Fun Run & Fun Walk HUT ke-50 Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/8/2023).
Bahlil mengatakan, saat ini pihaknya berupaya untuk menjaga iklim investasi ditengah tahun politik. Caranya dengan mengawal investasi yang hendak masuk ke Indonesia. Memberikan sosialisasi dan kemudahan perizinan untuk proses penanaman modal.
Karena menurut Bahlil, Invetasi menjadi komponen dalam membentuk pertumbuhan ekonomi. Ketika investasi masuk, praktis akan menciptakan lapangan pekerjaan, masyarakat bisa bekerja dan mendapat penghasilan sehingga konsumsi masyarakat akan tumbuh.
"Kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program and-to-and, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," sambungnya.
Sebagai informasi, pada Kuartal I 2023, Kementerian Investasi/BKPM merilis data realisasi investasi periode Januari-Maret (triwulan I) 2023 yaitu sebesar Rp328,9 triliun. Angka tersebut meningkat 16,5% dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022 dan menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.
Kementerian Investasi/BKPM tetap optimistis, pertumbuhan ekonomi bisa positif dengan didukung oleh realisasi investasi pada triwulan I 2023 yang mencapai 23,5% dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu sebesar Rp1.400 triliun.
Namun demikian jika melihat data yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM kebelakang, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Asing (PMA) pada kurtal I 2023 hanya naik Rp1,8 triliun menjadi Rp177 triliun, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2022 sebesar Rp175,2 triliun.
“Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum,” kata Bahlil.
Lihat Juga: MNC Sekuritas Cabang Semarang Gelar Outlook Bursa 2025 Trading For Living, Investing For Wealth
(akr)
tulis komentar anda