Pascakasus Serangan BSI, Masinton Minta Investasi Keamanan Siber Ditingkatkan
Minggu, 11 Juni 2023 - 09:00 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Masinton Pasaribu menyoroti kasus kebocoran data nasabah Bank Syariah Indonesia ( BSI ) beberapa waktu lalu. Diketahui, hampir 15 juta data nasabah diperkirakan diambil oleh pihak lain.
Masinton pun meminta OJK menjalankan fungsi pengawasan monitoring dan supervisi terhadap akselerasi digitalisasi seluruh bank.
"Tentu ini menjadi concern ya, apalagi dalam era digitalisasi, apa yang disampaikan oleh OJK tinggal bagaimana fungsi-fungsi pengawasan monitoring dan supervisi yang dilakukan oleh OJK terhadap akselerasi digitalisasi seluruh bank," ujar Masinton dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Minggu (11/6/2023).
Karena saat ini sudah masuk dalam era digital, dia menegaskan bahwa sistem keamanan harus lebih canggih lagi, sehingga tidak mudah dibobol. "Apalagi menyangkut data nasabah, atau data dari pengguna jasa bank tersebut, apalagi bank syariah," sambung Masinton.
Dia juga berharap pemerintah dapat dengan serius meningkatkan security system digitalisasi di era digital saat ini. Menurutnya, perlu ada peningkatan terhadap keamanan yang menuntut adanya investasi di bidang perlindungan siber tersebut.
"Dalam era digital ini tentu peningkatan keamanan siber itu harus ditingkatkan betul. Investasi ke sana juga harus ditingkatkan, kalau kita lihat bank-bank Amerika Serikat juga investasi di siber perlindungan data nasabahnya ini juga sangat tinggi. Maka di Indonesia, menurut saya, kita tidak bisa main-main, dengan perlindungan data nasabah tadi apalagi gangguan dan serangan siber itu," tutupnya.
Masinton pun meminta OJK menjalankan fungsi pengawasan monitoring dan supervisi terhadap akselerasi digitalisasi seluruh bank.
"Tentu ini menjadi concern ya, apalagi dalam era digitalisasi, apa yang disampaikan oleh OJK tinggal bagaimana fungsi-fungsi pengawasan monitoring dan supervisi yang dilakukan oleh OJK terhadap akselerasi digitalisasi seluruh bank," ujar Masinton dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Minggu (11/6/2023).
Karena saat ini sudah masuk dalam era digital, dia menegaskan bahwa sistem keamanan harus lebih canggih lagi, sehingga tidak mudah dibobol. "Apalagi menyangkut data nasabah, atau data dari pengguna jasa bank tersebut, apalagi bank syariah," sambung Masinton.
Dia juga berharap pemerintah dapat dengan serius meningkatkan security system digitalisasi di era digital saat ini. Menurutnya, perlu ada peningkatan terhadap keamanan yang menuntut adanya investasi di bidang perlindungan siber tersebut.
"Dalam era digital ini tentu peningkatan keamanan siber itu harus ditingkatkan betul. Investasi ke sana juga harus ditingkatkan, kalau kita lihat bank-bank Amerika Serikat juga investasi di siber perlindungan data nasabahnya ini juga sangat tinggi. Maka di Indonesia, menurut saya, kita tidak bisa main-main, dengan perlindungan data nasabah tadi apalagi gangguan dan serangan siber itu," tutupnya.
(uka)
tulis komentar anda