Masuk Daftar Forbes Global 2000, Ini Sejarah Garuda Indonesia

Selasa, 13 Juni 2023 - 17:14 WIB
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil masuk dalam peringkat Forbes The Global 2000 pada tahun 2023. Foto/Dok
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berhasil masuk dalam peringkat Forbes The Global 2000 pada tahun 2023. Hal ini membuat emiten berkode saham GIAA itu menjadi satu-satunya perusahaan transportasi nasional yang masuk dalam pemeringkatan bergengsi tersebut.

Dilansir dari laman resmi Forbes, Garuda Indonesia menduduki posisi 1572 dalam The Global 2000. Tercatat pendapatan maskapai pelat merah itu sebesar USD2,1 miliar, aset sekitar USD6,2 miliar, dan keuntungan USD3,7 miliar.

Masuknya Garuda Indonesia dalam peringkat ini menjadi pembuktian bahwa maskapai penerbangan tersebut selalu melakukan optimalisasi setelah dilakukannya restrukturisasi.



Sejarah Garuda Indonesia

Penandatanganan perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949 membuat Belanda wajib menyerahkan seluruh kekayaan pemerintah Hindia Belanda kepada pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS) termasuk maskapai KLM-IIB (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij- Interinsulair Bedrijf).

Maskapai KLM-IIB (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij- Inter-Insulair Bedrijf) inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya PT Garuda Indonesia.

Menurut laman Garuda Indonesia, Pada 21 Desember 1949 dilaksanakan perundingan lanjutan dari hasil KMB antara pemerintah Indonesia dengan maskapai KLM mengenai berdirinya sebuah maskapai nasional.

Dari situlah Presiden Soekarno memilih dan memutuskan “Garuda Indonesian Airways” (GIA) sebagai nama maskapai ini.

Penerbangan pertama pesawat yang telah resmi menjadi milik Indonesia ini terjadi pada tanggal 28 Desember 1949. Jenis DC-3 dengan logo Garuda Airways untuk pertama kalinya melintas di langit Tanah Air dalam rangka membawa Presiden Soekarno beserta jajarannya dari Yogyakarta menuju Jakarta.

Pada tahun-tahun awal maskapai ini beroperasi, pesawat Garuda diterbangkan oleh pilot-pilot KLM karena pada waktu itu belum ada tenaga pilot dan teknisi bangsa Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More