PTPP Targetkan Akses STS Jalan Tol Serpong-Cinere Rampung Tahun Ini
Rabu, 21 Juni 2023 - 22:46 WIB
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk ( PTPP ) menargetkan proyek pembangunan akses Simpang Tak Sebidang ( STS ) RE Martadinata Jalan Tol Serpong-Cinere yang berlokasi di Tangerang, Banten rampung tahun ini.
Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea mengungkapkan, proyek yang dimiliki oleh PT Cinere Serpong Jaya ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 13 bulan. "Diproyeksikan akan selesai pada Kuartal III 2023," ujar dia melalui pernyataan resmi, Kamis (22/6/2023).
Dia mengatakan lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain pekerjaan pembangunan STS RE Martadinata akses IC Pamulang, pelebaran overpass Bukit Indah, pelebaran overpass Cabe Raya, dan penyelesaian konstruksi main road STA 61+310 - STA 61+322 pekerjaan beautifikasi main road sepanjang 10,14 kilometer.
"Kami berharap proyek konstruksi pembangunan STS RE Martadinata di Jalan Tol Cinere-Serpong dapat diselesaikan tepat waktu yang diiringi dengan kualitas terbaik," kata dia.
Target tersebut optimistis tercapai setelah manajemen melakukan kunjungan kerja. Tak hanya itu, manajemen juga melakukan pengecekan dalam kunjungan kerja pada proyek perseroan di kawasan yang sama, yaitu proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Angke milik PT Tirta Tangsel Mandiri (TTM) yang berlokasi di Tangerang Selatan Banten.
TTM sendiri, merupakan salah satu anak usaha yang berada di bawah naungan PT PP Infrastruktur (PP Infra) dimana PP Infra sendiri merupakan salah satu anak usaha PTPP yang bergerak dibidang pengelolaan aset induk dan investasi beberapa proyek infrastruktur yang ada di Indonesia.
SPAM Angke PP Infra berfokus kepada infrastruktur air perpipaan dan pengembangan SPAM, infrastruktur telekomunikasi (fiber optik), jalan tol, infrastruktur jaringan gas, infrastruktur logistic, dan Pelabuhan.
"SPAM Angke ini menghasilkan kualitas air yang baik, bersih, dan jernih sehingga diharapkan dengan kualitas produk dan layanan yang baik dapat mendorong penjualan perusahaan," jelasnya.
TTM dimiliki oleh PP Infra dengan porsi kepemilikan sebesar 99% dan sisanya 1% dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PTPP. Bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu business to business (B2B) dengan skema Built Operate Transfer (BOT) dengan masa kerjasama selama 30 tahun.
Komisaris Utama PTPP Andi Gani Nena Wea mengungkapkan, proyek yang dimiliki oleh PT Cinere Serpong Jaya ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 13 bulan. "Diproyeksikan akan selesai pada Kuartal III 2023," ujar dia melalui pernyataan resmi, Kamis (22/6/2023).
Dia mengatakan lingkup pekerjaan proyek tersebut, antara lain pekerjaan pembangunan STS RE Martadinata akses IC Pamulang, pelebaran overpass Bukit Indah, pelebaran overpass Cabe Raya, dan penyelesaian konstruksi main road STA 61+310 - STA 61+322 pekerjaan beautifikasi main road sepanjang 10,14 kilometer.
"Kami berharap proyek konstruksi pembangunan STS RE Martadinata di Jalan Tol Cinere-Serpong dapat diselesaikan tepat waktu yang diiringi dengan kualitas terbaik," kata dia.
Target tersebut optimistis tercapai setelah manajemen melakukan kunjungan kerja. Tak hanya itu, manajemen juga melakukan pengecekan dalam kunjungan kerja pada proyek perseroan di kawasan yang sama, yaitu proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Angke milik PT Tirta Tangsel Mandiri (TTM) yang berlokasi di Tangerang Selatan Banten.
TTM sendiri, merupakan salah satu anak usaha yang berada di bawah naungan PT PP Infrastruktur (PP Infra) dimana PP Infra sendiri merupakan salah satu anak usaha PTPP yang bergerak dibidang pengelolaan aset induk dan investasi beberapa proyek infrastruktur yang ada di Indonesia.
SPAM Angke PP Infra berfokus kepada infrastruktur air perpipaan dan pengembangan SPAM, infrastruktur telekomunikasi (fiber optik), jalan tol, infrastruktur jaringan gas, infrastruktur logistic, dan Pelabuhan.
"SPAM Angke ini menghasilkan kualitas air yang baik, bersih, dan jernih sehingga diharapkan dengan kualitas produk dan layanan yang baik dapat mendorong penjualan perusahaan," jelasnya.
TTM dimiliki oleh PP Infra dengan porsi kepemilikan sebesar 99% dan sisanya 1% dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PTPP. Bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu business to business (B2B) dengan skema Built Operate Transfer (BOT) dengan masa kerjasama selama 30 tahun.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda