Perbandingan Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan Shinkansen Jepang
Senin, 10 Juli 2023 - 06:28 WIB
JAKARTA - Indonesia sebentar lagi bakal memiliki kereta cepat yang dijadwalkan diresmikan pada 18 Agustus 2023, mendatang sebagai hadiah kemerdekaan. Jika sensasi kereta cepat baru akan dirasakan Indonesia, tapi tidak dengan Jepang ketika kereta cepat Shinkansen sudah melaju lebih dari 50 tahun lalu.
Jepang menjadi negara pertama yang merasakan kereta cepat, saat kereta cepat Shinkansen dioperasikan pada pada 1 Oktober 1964. Diawali dengan dengan studi kelayakan pada 1956, Kereta cepat atau High Speed Rail (HSR) pada 1964, meluncur dari Tokyo menuju Osaka.
Kurang lebih selama delapan tahun, Jepang mempelajari soal kereta cepat dan berhasil menyalip Jerman yang bisa dibilang lebih dulu melakukan pengembangan kereta api berkecepatan tinggi pada 1899. Keseriusan para insinyur dari Kereta Api Nasional Jepang atau Japanese National Railways (JNR) dalam pengembangan kereta cepat di awali pada 1955.
Belajar dalam Kongres Elektroteknologi Lille di Perancis, para insinyur JNR kemudian menjadi penopang lahirnya kereta Shinkansen pada 1964 dengan jalur pertamanya sepanjang 320 mil (514 kilometer). Konstruksi dimulai pada 1959, hingga dua tahun kemudian mendapat suntikan dana dari Bank Dunia.
Pada akhirnya kereta cepat Shinkansen beroperasi pertama 1964. Diresmikan tepat sebelum Olimpiade Tokyo 1964, kereta cepat Shinkansen menghubungkan Tokyo-Yohohama-Nagoya-Kyoto-Osaka atau disebut juga sebagai Tokaido Shinkansen.
Lintasan sepanjang 500 km yang dilibas kereta cepat Shinkansen di awal kehadirannnya, memiliki 80 terowongan sepanjang 82 km dan jembatan dengan total panjang 18,1 km. Kereta melaju dari Osaka menuju Tokyo setiap 30 menit dimulai sejak pukul 6 pagi.
Separuh dari kereta yang dioperasikan merupakan kereta super express yang hanya berhenti di 2 stasiun. Disebut juga dengan julukan bullet train (kereta peluru), kereta cepat buatan Jepang ini mencuri perhatian dunia karena kecepatan Shinkansen bisa mencapai 210 km/jam.
Jepang menjadi negara pertama yang merasakan kereta cepat, saat kereta cepat Shinkansen dioperasikan pada pada 1 Oktober 1964. Diawali dengan dengan studi kelayakan pada 1956, Kereta cepat atau High Speed Rail (HSR) pada 1964, meluncur dari Tokyo menuju Osaka.
Kurang lebih selama delapan tahun, Jepang mempelajari soal kereta cepat dan berhasil menyalip Jerman yang bisa dibilang lebih dulu melakukan pengembangan kereta api berkecepatan tinggi pada 1899. Keseriusan para insinyur dari Kereta Api Nasional Jepang atau Japanese National Railways (JNR) dalam pengembangan kereta cepat di awali pada 1955.
Belajar dalam Kongres Elektroteknologi Lille di Perancis, para insinyur JNR kemudian menjadi penopang lahirnya kereta Shinkansen pada 1964 dengan jalur pertamanya sepanjang 320 mil (514 kilometer). Konstruksi dimulai pada 1959, hingga dua tahun kemudian mendapat suntikan dana dari Bank Dunia.
Pada akhirnya kereta cepat Shinkansen beroperasi pertama 1964. Diresmikan tepat sebelum Olimpiade Tokyo 1964, kereta cepat Shinkansen menghubungkan Tokyo-Yohohama-Nagoya-Kyoto-Osaka atau disebut juga sebagai Tokaido Shinkansen.
Lintasan sepanjang 500 km yang dilibas kereta cepat Shinkansen di awal kehadirannnya, memiliki 80 terowongan sepanjang 82 km dan jembatan dengan total panjang 18,1 km. Kereta melaju dari Osaka menuju Tokyo setiap 30 menit dimulai sejak pukul 6 pagi.
Separuh dari kereta yang dioperasikan merupakan kereta super express yang hanya berhenti di 2 stasiun. Disebut juga dengan julukan bullet train (kereta peluru), kereta cepat buatan Jepang ini mencuri perhatian dunia karena kecepatan Shinkansen bisa mencapai 210 km/jam.
tulis komentar anda