China Dianggap Jadi Ancaman Utama Terhadap Ekonomi Inggris

Rabu, 12 Juli 2023 - 15:14 WIB
Secara kesluruhan, Cabinet Office menyetujui sebagian besar kesepakatan tersebut. Namun mereka mengeluarkan perintah akhir terhadap 15 kasus, apakah itu memblokir, melepaskan atau memaksakan kondisi pada kesepakatan untuk melindungi keamanan nasional.

Dikatakan delapan di antaranya melibatkan pengakuisisi yang terkait dengan China, empat dengan Inggris, dan tiga dengan AS.

Ditanya mengapa kesepakatan China ditargetkan secara tidak proporsional, Dowden mengatakan: "Alasan pertama adalah China merupakan investor yang sangat besar secara global. Dan yang kedua adalah, seperti yang kami tetapkan dalam tinjauan keamanan nasional kami, China merupakan ancaman berbasis negara terbesar terhadap keamanan ekonomi,".

"Jadi tidak mengherankan bahwa kita harus melihat dengan cermat transaksi China. Tapi secara bersamaan, kami juga melihat ke seluruh kesepakatan," ungkap Dowden.

Seperti diketahui perusahaan- perusahaan China telah menjadi sasaran regulator di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir di tengah kekhawatiran bahwa negara China mungkin menggunakannya untuk tujuan mata-mata.

Contoh yang paling menonjol di antaranya termasuk raksasa telekomunikasi China, Huawei yang dilarang pada tahun 2020 dari jaringan seluler 5G Inggris. Tahun lalu aplikasi media sosial China, TikTok juga dilarang pemerintah Inggris sebagai bagian dari tinjauan aplikasi yang lebih luas.

Dowden menerangkan, bahwa dengan memblokir atau memaksakan solusi pada kesepakatan, investor asing akan lebih percaya diri untuk berinvestasi di Inggris "karena mereka tahu itu aman".

"Tetapi pada saat yang sama, kita tidak dapat dalam situasi ini, di mana kita benar-benar memisahkan diri dari ekonomi seperti China. Hal itu bukanlah tujuan nasional kita dalam hal pekerjaan dan kemakmuran," tambahnya.

"Apa yang harus kita lakukan adalah mengurangi risiko keterlibatan itu. Dan itulah tepatnya yang mungkin kita lakukan berdasarkan undang-undang," bebernya.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More