Ngobrol Stunting, Ganjar Ajak Warga Ngopi Bareng
Rabu, 12 Juli 2023 - 10:30 WIB
SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak warga ngopi bareng bincang stunting dalam upaya menurunkan kemiskinan di Kantor Kepala Desa Kemasan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (11/7/2023).
Masyarakat yang hadir terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, ASN Pemkab Sukoharjo dan jajaran forkopimda Kabupaten Sukoharjo. Mereka tampak antusias berdialog dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. "Kita bersama-sama kolaborasi soal penanganan kemiskinan ekstrem hingga penanganan stunting," ujar Ganjar.
Ganjar dalam kesempatan itu mengatakan untuk terus fokus menurunkan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di Kabupaten Sukoharjo. Meski capaian pengentasan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sukoharjo cukup baik, Ganjar terus mengupayakan penurunannya agar kesejahteraan warga terus meningkat.
Berdasarkan laporan Pemprov Jateng penduduk miskin di Sukoharjo pada 2020 sebesar 7,68% atau sebanyak 68,89 ribu penduduk. Lalu tahun 2021, penduduk miskin naik akibat terpaan pandemi Covid-19 sebesar 8,23% atau 73 ribu penduduk.
Dengan upaya yang digencarkan Ganjar untuk terus menekan angka kemiskinan pasca pandemi, pada tahun 2022 penduduk miskin di Sukoharjo pun menurun menjadi 68,62 ribu penduduk atau sekitar 7,61%.
"Angka stunting di Kabupaten Sukoharjo ini bagus sekali dan cukup berprestasi. Kemiskinan ekstremnya juga mengalami penurunan cukup bagus, jadi saya optimis kalau di sini," kata Ganjar.
Tak hanya itu, capaian tersebut menjadikan Kabupaten Sukoharjo menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di Solo Raya dan urutan nomor delapan terendah se-Jawa Tengah.
Bahkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sukoharjo terbaik untuk kategori kabupaten se-Jawa Tengah dengan angka 77. Lebih lanjut, pada saat berdialog dengan warga untuk menyerap aspirasi secara langsung, Ganjar juga mendapatkan aduan-aduan terkait banyak hal. Antara lain, tentang persebaran sekolah negeri yang masih sedikit, serta permasalahan sistem zonasi.
Masyarakat yang hadir terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, ASN Pemkab Sukoharjo dan jajaran forkopimda Kabupaten Sukoharjo. Mereka tampak antusias berdialog dengan orang nomor satu di Jawa Tengah itu. "Kita bersama-sama kolaborasi soal penanganan kemiskinan ekstrem hingga penanganan stunting," ujar Ganjar.
Ganjar dalam kesempatan itu mengatakan untuk terus fokus menurunkan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting di Kabupaten Sukoharjo. Meski capaian pengentasan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sukoharjo cukup baik, Ganjar terus mengupayakan penurunannya agar kesejahteraan warga terus meningkat.
Berdasarkan laporan Pemprov Jateng penduduk miskin di Sukoharjo pada 2020 sebesar 7,68% atau sebanyak 68,89 ribu penduduk. Lalu tahun 2021, penduduk miskin naik akibat terpaan pandemi Covid-19 sebesar 8,23% atau 73 ribu penduduk.
Dengan upaya yang digencarkan Ganjar untuk terus menekan angka kemiskinan pasca pandemi, pada tahun 2022 penduduk miskin di Sukoharjo pun menurun menjadi 68,62 ribu penduduk atau sekitar 7,61%.
"Angka stunting di Kabupaten Sukoharjo ini bagus sekali dan cukup berprestasi. Kemiskinan ekstremnya juga mengalami penurunan cukup bagus, jadi saya optimis kalau di sini," kata Ganjar.
Tak hanya itu, capaian tersebut menjadikan Kabupaten Sukoharjo menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan terendah di Solo Raya dan urutan nomor delapan terendah se-Jawa Tengah.
Bahkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sukoharjo terbaik untuk kategori kabupaten se-Jawa Tengah dengan angka 77. Lebih lanjut, pada saat berdialog dengan warga untuk menyerap aspirasi secara langsung, Ganjar juga mendapatkan aduan-aduan terkait banyak hal. Antara lain, tentang persebaran sekolah negeri yang masih sedikit, serta permasalahan sistem zonasi.
tulis komentar anda