Pakistan Resmi Jadi Pasien IMF, Diguyur Utang Rp50 Triliun

Jum'at, 14 Juli 2023 - 11:01 WIB
Dana Moneter Internasional (IMF) resmi menyetujui utang kepada Pakistan. FOTO/Reuters
JAKARTA - Dana Moneter Internasional ( IMF ) resmi menyetujui pinjaman kepada Pakistan sebesar USD3 miliar atau Rp50 triliun untuk membantu menyelamatkan perekonomian yang sedang sakit. Tahap pertama IMF akan mencairkan dana talangan sebesar USD1,2 miliar.

Melansir CNN Business, Pakistan dan IMF telah mencapai kesepakatan bulan lalu dengan pinjaman dana lebih besar daripada yang diharapkan untuk negara berpenduduk 230 juta orang tersebut. Negara ini menghadapi krisis neraca pembayaran akut dengan cadangan bank sentral yang hanya cukup menutupi impor.

"IMF menyetujui Stand-By Arrangement (SBA) selama 9 bulan untuk Pakistan dengan jumlah SDR2.250 juta atau sekitar USD3 miliar atau 111% dari permintaan untuk mendukung program stabilisasi ekonomi," ujar Dewan Eksekutif IMF melalui pernyataan resmi.





IMF mengungkapkan pertimbangan yang pada akhirnya menyetujui pinjaman tersebut. Salah satunya kesalahan kebijakan pemerintah berakibat pada defisit fiskal hingga meningkatnya inflasi sehingga menggerus devisa.

Kesepakatan utang dianggap sebagai penyelamat bagi Pakistan, yang telah berada di ambang gagal bayar setelah delapan bulan negosiasi alot mengenai disiplin fiskal.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengatakan bahwa dana talangan ini merupakan sebuah langkah besar dalam upaya pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dan mencapai stabilitas makroekonomi.

"Ini memperkuat posisi ekonomi Pakistan untuk mengatasi tantangan-tantangan ekonomi jangka pendek dan menengah, memberikan ruang fiskal bagi pemerintah berikutnya untuk memetakan jalan ke depan," katanya.

Pemerintahan Koalisi Sharif akan menghadapi pemilihan umum nasional tahun ini dan harus mengambil langkah-langkah disiplin fiskal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More