Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains
Senin, 17 Juli 2023 - 14:10 WIB
JAKARTA - Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), yang juga merupakan Presiden Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Lilik Unggul Raharjo menekankan, pentingnya untuk menetapkan aksi dekarbonisasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan .
" Industri semen memiliki tantangan yang berbeda dalam berkomitmen pada inisiatif karbon netral, melakukan produksi yang inovatif untuk memberikan solusi yang berkelanjutan, dan menerapkan ekonomi sirkular," kata Lilik dalam forum diskusi bertajuk "Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains".
Diskusi yang digelar hasil kerjasama IBCSD dan ASI itu, berlangsung pada tanggal 11 Juli 2023 di Wyndham Casablanca Jakarta. Tujuan dari forum ini adalah untuk mendukung komitmen Indonesia, yang dituangkan dalam NDC (Nationally Determined Contribution) di bawah Perjanjian Paris, untuk memitigasi perubahan iklim.
Pembicara yang hadir dalam acara tersebut antara lain Herman Supriadi, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian; Octavianus Bramantya, General Manager KADIN Net Zero Hub; dan Oepoyo Prakoso, Head of Corporate Environment & Sustainability PT Solusi Bangun Indonesia.
Turut ambil bagian dalam diskusi tersebut adalah Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam di Kementerian Perindustrian, Wiwik Pudjiastuti.
Forum ini membahas kontribusi signifikan industri semen terhadap emisi global. Produksi semen yang bertanggung jawab atas sekitar 8% emisi CO2 global pada tahun 2019 menurut International Energy Agency (IEA), merupakan salah satu industri penghasil gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia.
Menanggapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan Standar Industri Hijau untuk semen pada tahun 2018, dan industri semen diharapkan dapat mengurangi emisi sebesar 2,75 Mton CO2 hingga 3,25 Mton CO2 berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
" Industri semen memiliki tantangan yang berbeda dalam berkomitmen pada inisiatif karbon netral, melakukan produksi yang inovatif untuk memberikan solusi yang berkelanjutan, dan menerapkan ekonomi sirkular," kata Lilik dalam forum diskusi bertajuk "Sinergi Penyusunan Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nasional Berbasis Sains".
Diskusi yang digelar hasil kerjasama IBCSD dan ASI itu, berlangsung pada tanggal 11 Juli 2023 di Wyndham Casablanca Jakarta. Tujuan dari forum ini adalah untuk mendukung komitmen Indonesia, yang dituangkan dalam NDC (Nationally Determined Contribution) di bawah Perjanjian Paris, untuk memitigasi perubahan iklim.
Pembicara yang hadir dalam acara tersebut antara lain Herman Supriadi, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian; Octavianus Bramantya, General Manager KADIN Net Zero Hub; dan Oepoyo Prakoso, Head of Corporate Environment & Sustainability PT Solusi Bangun Indonesia.
Baca Juga
Turut ambil bagian dalam diskusi tersebut adalah Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam di Kementerian Perindustrian, Wiwik Pudjiastuti.
Forum ini membahas kontribusi signifikan industri semen terhadap emisi global. Produksi semen yang bertanggung jawab atas sekitar 8% emisi CO2 global pada tahun 2019 menurut International Energy Agency (IEA), merupakan salah satu industri penghasil gas rumah kaca terbesar di seluruh dunia.
Menanggapi tantangan ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan Standar Industri Hijau untuk semen pada tahun 2018, dan industri semen diharapkan dapat mengurangi emisi sebesar 2,75 Mton CO2 hingga 3,25 Mton CO2 berdasarkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
tulis komentar anda