Atasi Defisit Stok Pangan, Mendag Manfaatkan Tol Laut
Rabu, 29 April 2020 - 16:56 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus melakukan langkah agar tidak terjadinya defisit pada pangan. Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menyebutkan banyak terjadi defisit pangan di beberapa wilayah.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan akan mengupayakan percepatan distribusi kebutuhan pokok agar langsung diterima daerah yang mengalami defisit stok. Fasilitas tol laut pun perlu dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pengiriman barang tujuan Indonesia Tengah dan Timur.
"Pada dasarnya stok cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan, tinggal mengatur dan memastikan distribusi ini lancar. Kita gunakan fasilitas tol agar mengurangi beban biaya," kata Mendag di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia melanjutkan, para produsen yang stoknya terkonsentrasi di pulau Jawa pun diminta lekas memanfaatkan akses transportasi tol laut untuk distribusi ke berbagai wilayah tujuan.
Dengan demikian, tata niaga kebutuhan pokok yang terganggu selama penanganan Covid-19 dan membuat stok barang di beberapa daerah menipis, bisa teratasi.
"Tol laut sudah ada 26 trayek. Ini antisipasi untuk mengisi defisit-defisit provinsi sehingga distribusi lancar dan tepat sasaran bagi provinsi yang memang perhitungannya kurang," ungkapnya.
Dia pun akan memotong mata rantai pasokan pangan yang sebelumnya melibatkan banyak agen. Saat ini, stok barang dari produsen bisa langsung disalurkan ke pasar ritel modern di seluruh Indonesia.
"Berkaitan dengan mengisi defisit, distribusi barang kita percepat dan dipastikan lancar sehinga kebutuhan kebutuhan provinsi terpenuhi. Kami sudah koordinasi dengan asosiasi ritel untuk mengawal distribusi dari produsen langsung ke ritel modern dan diharapkan distribusi ke ritel juga mengakomodasi ke pasar tradisional," pungkasnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan akan mengupayakan percepatan distribusi kebutuhan pokok agar langsung diterima daerah yang mengalami defisit stok. Fasilitas tol laut pun perlu dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pengiriman barang tujuan Indonesia Tengah dan Timur.
"Pada dasarnya stok cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan, tinggal mengatur dan memastikan distribusi ini lancar. Kita gunakan fasilitas tol agar mengurangi beban biaya," kata Mendag di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Dia melanjutkan, para produsen yang stoknya terkonsentrasi di pulau Jawa pun diminta lekas memanfaatkan akses transportasi tol laut untuk distribusi ke berbagai wilayah tujuan.
Dengan demikian, tata niaga kebutuhan pokok yang terganggu selama penanganan Covid-19 dan membuat stok barang di beberapa daerah menipis, bisa teratasi.
"Tol laut sudah ada 26 trayek. Ini antisipasi untuk mengisi defisit-defisit provinsi sehingga distribusi lancar dan tepat sasaran bagi provinsi yang memang perhitungannya kurang," ungkapnya.
Dia pun akan memotong mata rantai pasokan pangan yang sebelumnya melibatkan banyak agen. Saat ini, stok barang dari produsen bisa langsung disalurkan ke pasar ritel modern di seluruh Indonesia.
"Berkaitan dengan mengisi defisit, distribusi barang kita percepat dan dipastikan lancar sehinga kebutuhan kebutuhan provinsi terpenuhi. Kami sudah koordinasi dengan asosiasi ritel untuk mengawal distribusi dari produsen langsung ke ritel modern dan diharapkan distribusi ke ritel juga mengakomodasi ke pasar tradisional," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda