Dari Tekor, Chandra Asri Sukses Raih Cuan di Semester I
Senin, 31 Juli 2023 - 21:30 WIB
JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan pendapatan bersih sebesar USD1.074,3 juta di semester I-2023, dengan posisi laba bersih sebesar USD0,3 juta. Perseroan menunjukkan kinerja yang terbilang tangguh untuk semester I.
Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, Chandra Asri mencatatkan pendapatan bersih USD1.074,3 juta dan EBITDA positif sebesar USD95,3 juta, dibandingkan dengan EBITDA sebesar USD24,1 juta pada semester I-2022. Sementara laba bersih setelah pajak untuk semester pertama sejumlah USD0,3 juta, dibandingkan dengan rugi bersih USD64,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kinerja perseroan yang tangguh juga terlihat dalam ketahanan finansial dan berhasil mempertahankan neraca yang kuat, serta mempunyai fleksibilitas dalam menjalankan strategi bisnisnya,” ujar Suryandi, dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
Pada 30 Juni 2023, perseroan memiliki liquidity pool sebesar USD2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD923 juta, surat berharga USD954 juta, dan fasilitas committed revolving credit sebesar USD405 juta.
Suryandi menegaskan, meskipun diperkirakan akan adanya volatilitas yang berkelanjutan di masa mendatang akibat ketidakpastian geopolitik dan harga energi, perseroan tetap percaya pada prospek jangka panjang dan melaksanakan rencana ekspansi dengan disiplin dan fokus.
Selama semester I tahun ini Chandra Asri menyelesaikan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan INA, Sovereign Wealth Fund Indonesia, untuk bersama-sama mengembangkan pabrik chlor-alkali berskala dunia di Indonesia. Pabrik ini dirancang untuk melayani industri hilir Indonesia yang sedang berkembang dengan fokus pada rantai nilai electric vehicle (EV).
Pada Juni 2023, Chandra Asri melalui anak usahanya, yakni Krakatau Daya Listrik (KDL), telah menyetujui untuk berinvestasi hingga USD200 juta. Melalui KDL, Chandra Asri meningkatkan kepemilikannya dalam Krakatau Posco Energy (KPE), dari 10% menjadi 45%. Hal ini dilakukan agar bisa berinvestasi bersama dengan Krakatau Posco untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah final investment decision diambil.
"Langkah ini mengukuhkan komitmen perseroan untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisinya sebagai investor kunci dalam sektor energi," ungkap Suryandi.
Dia menambahkan, Chandra Asri terus melakukan perkembangan dalam perjalanan environmental, social, dan governance (ESG). Perseroan telah tergabung ke dalam Indeks IDX ESG Leaders seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berada dalam 1% teratas dalam kelompok industri secara global.
"Sesuai peringkat dari sustainalytics, lembaga peringkat ESG internasional," tukas Suryandi.
Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, Chandra Asri mencatatkan pendapatan bersih USD1.074,3 juta dan EBITDA positif sebesar USD95,3 juta, dibandingkan dengan EBITDA sebesar USD24,1 juta pada semester I-2022. Sementara laba bersih setelah pajak untuk semester pertama sejumlah USD0,3 juta, dibandingkan dengan rugi bersih USD64,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kinerja perseroan yang tangguh juga terlihat dalam ketahanan finansial dan berhasil mempertahankan neraca yang kuat, serta mempunyai fleksibilitas dalam menjalankan strategi bisnisnya,” ujar Suryandi, dalam keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
Pada 30 Juni 2023, perseroan memiliki liquidity pool sebesar USD2,3 miliar yang terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD923 juta, surat berharga USD954 juta, dan fasilitas committed revolving credit sebesar USD405 juta.
Suryandi menegaskan, meskipun diperkirakan akan adanya volatilitas yang berkelanjutan di masa mendatang akibat ketidakpastian geopolitik dan harga energi, perseroan tetap percaya pada prospek jangka panjang dan melaksanakan rencana ekspansi dengan disiplin dan fokus.
Selama semester I tahun ini Chandra Asri menyelesaikan dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan INA, Sovereign Wealth Fund Indonesia, untuk bersama-sama mengembangkan pabrik chlor-alkali berskala dunia di Indonesia. Pabrik ini dirancang untuk melayani industri hilir Indonesia yang sedang berkembang dengan fokus pada rantai nilai electric vehicle (EV).
Pada Juni 2023, Chandra Asri melalui anak usahanya, yakni Krakatau Daya Listrik (KDL), telah menyetujui untuk berinvestasi hingga USD200 juta. Melalui KDL, Chandra Asri meningkatkan kepemilikannya dalam Krakatau Posco Energy (KPE), dari 10% menjadi 45%. Hal ini dilakukan agar bisa berinvestasi bersama dengan Krakatau Posco untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt (MW) setelah final investment decision diambil.
"Langkah ini mengukuhkan komitmen perseroan untuk memperdalam kemitraan strategis dan memperkuat posisinya sebagai investor kunci dalam sektor energi," ungkap Suryandi.
Dia menambahkan, Chandra Asri terus melakukan perkembangan dalam perjalanan environmental, social, dan governance (ESG). Perseroan telah tergabung ke dalam Indeks IDX ESG Leaders seperti yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berada dalam 1% teratas dalam kelompok industri secara global.
"Sesuai peringkat dari sustainalytics, lembaga peringkat ESG internasional," tukas Suryandi.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda