Kelapa Sawit Diklaim Jadi Juru Selamat bagi 16,2 Juta Orang RI dari Kemiskinan
Selasa, 08 Agustus 2023 - 17:46 WIB
JAKARTA - Industri kelapa sawit diklaim bisa menjadi penyelamat bagi 16,2 juta orang lebih masyarakat Indonesia dari jurang kemiskinan . Hal itu disampaikan oleh, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud.
Dia menyebutkan, sebanyak 317 kabupaten dari total 580 kabupaten di Indonesia memiliki ekonomi yang sangat bergantung pada hasil perkebunan kelapa sawit .
"Ini yang harus kita perjuangkan, ini yang harus kita bela. 16,2 juta orang bergantung pada kelapa sawit, bahkan mungkin lebih, dari Sabang sampai Merauke," ujar Musdhalifah dalam Seminar Nasional "Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan" yang diselenggarakan oleh SawitKita di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Maka dari itu, dia menyebut bahwa kelapa sawit kemudian menjadi kunci utama untuk memajukan perekonomian mereka, termasuk daerahnya. Terlebih lagi, saat ini aturan dana bagi hasil (DBH) kelapa sawit sudah tertuang dalam PP 38 tahun 2023.
Adapun ketentuan porsi DBH untuk daerah perbatasan adalah sekitar 20%, provinsi sebesar 20%, dan 60% untuk kabupaten penghasil.
"Bayangkan 60% wilayah di Indonesia, ekonominya bergantung pada kelapa sawit. Jadi ini kita harus ingat betul-betul bahwa rakyat kita bergantung pada kelapa sawit, supaya tidak hidup di bawah garis kemiskinan," ungkap Musdhalifah.
Dia menyebut, hingga saat ini, masih ada 10 juta lebih rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka yang seharusnya menjadi fokus perjuangan untuk dibangkitkan kembali perekonomiannya.
"Jangan sampai daerah yang ekonominya sudah ada selalu diganggu dan disebut merusak ekosistem. Ekosistem itu, contohnya hutan saja tidak diapa-apakan, pohon itu tumbang dengan sendirinya kalau tua, akan tumbuh lagi pohon-pohon baru, begitu juga dengan ekosistem," tandasnya.
Dia menyebutkan, sebanyak 317 kabupaten dari total 580 kabupaten di Indonesia memiliki ekonomi yang sangat bergantung pada hasil perkebunan kelapa sawit .
"Ini yang harus kita perjuangkan, ini yang harus kita bela. 16,2 juta orang bergantung pada kelapa sawit, bahkan mungkin lebih, dari Sabang sampai Merauke," ujar Musdhalifah dalam Seminar Nasional "Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan" yang diselenggarakan oleh SawitKita di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Baca Juga
Maka dari itu, dia menyebut bahwa kelapa sawit kemudian menjadi kunci utama untuk memajukan perekonomian mereka, termasuk daerahnya. Terlebih lagi, saat ini aturan dana bagi hasil (DBH) kelapa sawit sudah tertuang dalam PP 38 tahun 2023.
Adapun ketentuan porsi DBH untuk daerah perbatasan adalah sekitar 20%, provinsi sebesar 20%, dan 60% untuk kabupaten penghasil.
"Bayangkan 60% wilayah di Indonesia, ekonominya bergantung pada kelapa sawit. Jadi ini kita harus ingat betul-betul bahwa rakyat kita bergantung pada kelapa sawit, supaya tidak hidup di bawah garis kemiskinan," ungkap Musdhalifah.
Dia menyebut, hingga saat ini, masih ada 10 juta lebih rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka yang seharusnya menjadi fokus perjuangan untuk dibangkitkan kembali perekonomiannya.
"Jangan sampai daerah yang ekonominya sudah ada selalu diganggu dan disebut merusak ekosistem. Ekosistem itu, contohnya hutan saja tidak diapa-apakan, pohon itu tumbang dengan sendirinya kalau tua, akan tumbuh lagi pohon-pohon baru, begitu juga dengan ekosistem," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda