Ekonomi RI Tumbuh 5% Selama 7 Kuartal Beruntun, Ekonom: Tak Semua Negara Bisa Rebound
Rabu, 09 Agustus 2023 - 09:09 WIB
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten berada di level 5% selama 7 kuartal berturut-turut, menandakan kondisi ekonomi nasional semakin stabil. Ekonom Senior CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menerangkan, tidak semua negara bisa mencetak rebound pascapandemi dengan pertumbuhan ekonomi ke level yang relatif tinggi seperti Indonesia.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kisaran 5% itu terjadi secara 7 kuartal berturut-turut. Saya kira ini mengindikasikan bahwa proses pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19 itu terjadi secara berkesinambungan," ujar Yusuf kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Kalau dilihat dari sisi timeline pemulihan ekonomi, dia menilai sebenarnya angka 5% selama 7 kuartal berturut-turut ini juga mendorong proses pemulihan ekonomi yang relatif cepat, terutama setelah pandemi terjadi.
"Namun demikian, kalau kita lihat dari beberapa indikator lain terutama di sosial ekonomi menurut saya masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan pemerintah dari proses pemulihan ekonomi yang tengah terjadi," ungkap Yusuf.
Misalnya kalau berbicara angka tingkat pengangguran yang relatif menurun, namun masih berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi terjadi.
"Selain itu, kalau kita berbicara indikator kemiskinan, ada beberapa indikator yang juga menunjukkan kondisi kemiskinan di dalam negeri itu juga belum kembali ke level sebelum terjadinya pandemi," ucap Yusuf.
Sehingga, kedua indikator ini, kemiskinan dan pengangguran, yang beberapa di antaranya masih berada pada level relatif tinggi karena belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi merupakan hal yang perlu diperhatikan pemerintah. Yakni dalam konteks mempertahankan dan mendorong pemulihan ekonomi yang lebih baik di kuartal-kuartal berikutnya.
"Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di kisaran 5% itu terjadi secara 7 kuartal berturut-turut. Saya kira ini mengindikasikan bahwa proses pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19 itu terjadi secara berkesinambungan," ujar Yusuf kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Kalau dilihat dari sisi timeline pemulihan ekonomi, dia menilai sebenarnya angka 5% selama 7 kuartal berturut-turut ini juga mendorong proses pemulihan ekonomi yang relatif cepat, terutama setelah pandemi terjadi.
"Namun demikian, kalau kita lihat dari beberapa indikator lain terutama di sosial ekonomi menurut saya masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan pemerintah dari proses pemulihan ekonomi yang tengah terjadi," ungkap Yusuf.
Misalnya kalau berbicara angka tingkat pengangguran yang relatif menurun, namun masih berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi terjadi.
"Selain itu, kalau kita berbicara indikator kemiskinan, ada beberapa indikator yang juga menunjukkan kondisi kemiskinan di dalam negeri itu juga belum kembali ke level sebelum terjadinya pandemi," ucap Yusuf.
Sehingga, kedua indikator ini, kemiskinan dan pengangguran, yang beberapa di antaranya masih berada pada level relatif tinggi karena belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi merupakan hal yang perlu diperhatikan pemerintah. Yakni dalam konteks mempertahankan dan mendorong pemulihan ekonomi yang lebih baik di kuartal-kuartal berikutnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda