Jaga Harga dan Stok, Bulog Segera Impor 400.000 Ton Beras
Senin, 28 Agustus 2023 - 13:53 WIB
JAKARTA - Perum Bulog segera mendatangkan 400.000 ton beras dari beberapa negara mitra. Aksi impor komoditas primer ini untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri hingga menjaga harga beras di tingkat konsumen.
Kabar impor beras tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Dia mencatat, sepanjang semester II tahun ini produksi di tingkat petani menurun signifikan, jika dibandingkan dengan periode semester I pada tahun yang sama.
Sehingga, diperlukan impor 400.000 ton beras untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP). Saat ini jumlah pasokan CBP di gudang Bulog sebanyak 1,6 juta ton.
"Pak Dirut (Bulog) punya stok 1,6 juta yang akan segera masuk lagi 400.000 ton, dan ini perintah Pak Presiden untuk menjaga harga ditingkat konsumen," ujar Arief saat ditemui di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
Impor 400.000 ton beras merupakan penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog. Total beras yang harus didatangkan sepanjang tahun ini mencapai 2 juta ton, berdasarkan kebutuhan pemerintah.
Tercatat, hingga akhir Agustus realisasi atas penugasan tersebut sudah mencapai 1,6 juta ton. Hanya saja, sebagian dari serapan beras impor sudah didistribusikan ke tingkat konsumen.
"Kalau dulu kita mau menggelontorkan itu mikir, stoknya ada apa nggak, tapi hari ini Pak Buwas (Budi Waseso), punya stok 1,6 juta (ton) yang akan segera masuk lagi 400.000 ton," katanya.
Senada, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, langkah impor beras hanya untuk mengantisipasi kekurangan stok di dalam negeri. Artinya, opsi impor tergantung pada kebutuhan negara untuk buffer stock.
Di luar BUMN pangan itu mendatangkan beras dari negara asing, Buwas memastikan pihaknya tetap berupaya menyerap komoditas pangan dasar di tingkat petani.
Kabar impor beras tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Dia mencatat, sepanjang semester II tahun ini produksi di tingkat petani menurun signifikan, jika dibandingkan dengan periode semester I pada tahun yang sama.
Sehingga, diperlukan impor 400.000 ton beras untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP). Saat ini jumlah pasokan CBP di gudang Bulog sebanyak 1,6 juta ton.
"Pak Dirut (Bulog) punya stok 1,6 juta yang akan segera masuk lagi 400.000 ton, dan ini perintah Pak Presiden untuk menjaga harga ditingkat konsumen," ujar Arief saat ditemui di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023).
Impor 400.000 ton beras merupakan penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog. Total beras yang harus didatangkan sepanjang tahun ini mencapai 2 juta ton, berdasarkan kebutuhan pemerintah.
Tercatat, hingga akhir Agustus realisasi atas penugasan tersebut sudah mencapai 1,6 juta ton. Hanya saja, sebagian dari serapan beras impor sudah didistribusikan ke tingkat konsumen.
"Kalau dulu kita mau menggelontorkan itu mikir, stoknya ada apa nggak, tapi hari ini Pak Buwas (Budi Waseso), punya stok 1,6 juta (ton) yang akan segera masuk lagi 400.000 ton," katanya.
Senada, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, langkah impor beras hanya untuk mengantisipasi kekurangan stok di dalam negeri. Artinya, opsi impor tergantung pada kebutuhan negara untuk buffer stock.
Di luar BUMN pangan itu mendatangkan beras dari negara asing, Buwas memastikan pihaknya tetap berupaya menyerap komoditas pangan dasar di tingkat petani.
(uka)
tulis komentar anda