Jreng! Cegah Korupsi di Pembangunan IKN, Kepala Otorita Siap Sadap HP Pegawai
Senin, 04 September 2023 - 16:18 WIB
JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara tidak menoleransi korupsi dalam pembangunan IKN . Korupsi bisa menghambat proses pembangunan yang diproyeksikan bakal jadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya selalu menyatakan bahwa saya zero tolerance terhadap korupsi. Saya tidak menoleransi sedikit pun korupsi. Saya tidak akan memberikan kesempatan yang kedua kalinya," kata Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, Senin (4/9/2023).
Untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkup OIKN, Bambang siap untuk menyadap ponsel gegam pegawainya. Langkah itu sebagai bentuk transparansi bagi para pegawai di lingkup otorita.
"Hati-hati dalam melakukan pengikatan, kalau perlu semua pegawai (IKN) Nusantara disadap hp-nya, kami ingin terbuka, transparan dan akuntabel," sambung Bambang.
Menurut Bambang, ada tiga celah yang paling rawan terhadap kasus korupsi pada organisasi kenegaraan. Pertama, bagi-bagi jabatan dengan merekrut orang hanya karena alasan kedekatan, tanpa melihat kompetensi dan kemampuannnya.
"Teman-teman kami di KPK sudah warning, ada tiga bagi-bagi yang harus dihindari. Satu bagi jabatan, seperti rekrutmen, jangan sampai ada (yang) kenal jadi masuk tanpa melalui proses," lanjutnya.
Kedua bagi-bagi kaveling atau lahan-lahan di IKN. Tindakan itu seperti yang dialami pejabat di wilayah yang cukup dekat dengan kawasan IKN, yang saat ini juga tengah menghadapi masalah hukum karena dugaan korupsi.
Ketiga adalah bagi-bagi proyek, mengingat saat ini IKN merupakan kota yang dibangun dari nol. Sehingga ke depannya bakal masih banyak pembangunan baru yang berkaitan dengan pengembangan kota.
"Hati-hati tiga hal ini, kadang tidak sadar kalau ini menguntungkan orang, tapi saya tidak akan menoleransi sedikitpun kalau ada yang main-main soal ini," pungkasnya.
"Saya selalu menyatakan bahwa saya zero tolerance terhadap korupsi. Saya tidak menoleransi sedikit pun korupsi. Saya tidak akan memberikan kesempatan yang kedua kalinya," kata Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN, Senin (4/9/2023).
Untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkup OIKN, Bambang siap untuk menyadap ponsel gegam pegawainya. Langkah itu sebagai bentuk transparansi bagi para pegawai di lingkup otorita.
"Hati-hati dalam melakukan pengikatan, kalau perlu semua pegawai (IKN) Nusantara disadap hp-nya, kami ingin terbuka, transparan dan akuntabel," sambung Bambang.
Menurut Bambang, ada tiga celah yang paling rawan terhadap kasus korupsi pada organisasi kenegaraan. Pertama, bagi-bagi jabatan dengan merekrut orang hanya karena alasan kedekatan, tanpa melihat kompetensi dan kemampuannnya.
"Teman-teman kami di KPK sudah warning, ada tiga bagi-bagi yang harus dihindari. Satu bagi jabatan, seperti rekrutmen, jangan sampai ada (yang) kenal jadi masuk tanpa melalui proses," lanjutnya.
Kedua bagi-bagi kaveling atau lahan-lahan di IKN. Tindakan itu seperti yang dialami pejabat di wilayah yang cukup dekat dengan kawasan IKN, yang saat ini juga tengah menghadapi masalah hukum karena dugaan korupsi.
Ketiga adalah bagi-bagi proyek, mengingat saat ini IKN merupakan kota yang dibangun dari nol. Sehingga ke depannya bakal masih banyak pembangunan baru yang berkaitan dengan pengembangan kota.
"Hati-hati tiga hal ini, kadang tidak sadar kalau ini menguntungkan orang, tapi saya tidak akan menoleransi sedikitpun kalau ada yang main-main soal ini," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda