Harga Minyak Dunia Makin Mahal USD93,7 per Barel, Menteri ESDM Ungkap Nasib Pertalite

Jum'at, 15 September 2023 - 17:46 WIB
Merespons kemungkinan lonjakan harga minyak mentah dunia ke level tertinggi 2023 hingga USD93,70 per barel, berdampak hingga BBM Subsidi seperti Pertalite. Begini kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku, belum ada rencana kenaikan harga BBM jenis Pertalite di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia . Diketahui harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan internasional, saat ini melonjak tinggi hingga USD93,70 per barel.

"Enggak, enggak ada (kenaikan Pertalite)," jelasnya ketika ditemui di kantornya, Kementerian ESDM, Jumat (15/9/2023).



Diakuinya, kenaikan harga minyak mentah tersebut memang berdampak pada terkereknya harga BBM non subsidi per awal September 2023. Kenaikan harga terjadi mulai dari Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex.

Namun demikian, Arifin memastikan pihaknya masih mengupayakan agar dampak kenaikan harga minyak mentah itu tak menyentuh BBM subsidi, khususnya Pertalite yang diandalkan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.





Ia juga menekankan, kepada masyarakat yang mampu untuk bisa menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan. "Karena juga yang berkendara kan banyak dari segmen mampu, seharusnya bisalah konsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan," tukasnya.

Sebelumnya, Arifin juga telah menyatakan, melonjaknya harga minyak mentah dunia ini merupakan hal yang mengerikan. "Sekarang harga minyak mentah sekarang berapa nih? USD92. Ngeri," jelasnya ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (13/9).

Ia pun mengimbau agar masyarakat juga efisien dalam menggunakan BBM, salah satunya yaitu menggunakan kendaraan pribadi hanya untuk kegiatan penting. Sebab seperti diketahui kenaikan harga minyak ini pasti akan berimbas terhadap kenaikan harga BBM.

"Memang harus ada pemikiran sesuatu supaya masyarakat juga kalau pakai kendaraannya harus yang ini ini ajalah, yang urgent-urgent," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More