Duit Rp225,6 Triliun Raib, Miliarder Temu Colin Huang Kehilangan Gelar Orang Terkaya China
loading...
A
A
A
BEIJING - Colin Huang dengan cepat kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di China setelah Temu membukukan hasil kuartalan yang mengecewakan. Platforma belanja Temu sebelumnya digadang-gadang sebagai pesaing berat Amazon dan Shein, untuk membuat harta kekayaan Colin Huang melesat jauh.
Namun PDD Holdings sebagai induk perusahaan dari platform, Temu yang sempat berkembang pesat, mengalami hari-hari terburuknya di bulan Agustus. PDD Holdings kehilangan nilai pasar sebesar USD50 miliar setelah raksasa e-commerce itu membukukan pendapatan kuartalan kedua yang mengecewakan.
Sentimen ini berdampak besar pada Colin Huang, pendiri Pinduoduo (yang juga anak usaha PDD Holdings) hingga membuatnya turun dari tahta orang terkaya di China, usai hanya bertahan beberapa pekan setelah dirinya mendapatkan gelar tersebut.
Huang (44 tahun) menjadi orang terkaya di China pada 8 Agustus 2024 seiring kinerja mengesankan dari Pinduoduo, pasar online gamifikasi populer yang menghubungkan pembeli dan penjual di China.
Pinduoduo juga merupakan perusahaan di balik situs belanja diskon Temu, yang semakin populer di AS selama beberapa tahun terakhir — meskipun menghadapi pengawasan ketat oleh pemerintah terkait penggunaan celah perdagangan impor dan untuk kualitas dan asal produknya.
Meskipun perusahaan secara teknis berkantor pusat di Irlandia, mayoritas karyawan Temu bekerja di China.
"Kami melihat banyak tantangan baru ke depannya, dari mulai perubahan permintaan konsumen, persaingan yang semakin intensif, dan ketidakpastian di lingkungan global," kata Lei Chen, co-CEO PDD Holdings.
"Akibatnya, kami akan memasuki fase baru pembangunan berkualitas tinggi yang membutuhkan peningkatan investasi. Akibatnya, profitabilitas kami akan (terpengaruh) sebagai hasilnya," sambungnya.
Sebelum laporan pendapatan di Agustus yang ternyata menjadi kekecewaan besar, Pinduoduo memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD190 miliar, lebih tinggi dari Uber (USD150,5 miliar) atau Sony (USD119 miliar). Pada Agustus, kapitalisasi pasar perusahaan telah turun menjadi USD124,4 miliar, untuk kemudian perlahan naik kembali menjadi sekitar USD135,5 miliar pada bulan Desember.
Namun PDD Holdings sebagai induk perusahaan dari platform, Temu yang sempat berkembang pesat, mengalami hari-hari terburuknya di bulan Agustus. PDD Holdings kehilangan nilai pasar sebesar USD50 miliar setelah raksasa e-commerce itu membukukan pendapatan kuartalan kedua yang mengecewakan.
Sentimen ini berdampak besar pada Colin Huang, pendiri Pinduoduo (yang juga anak usaha PDD Holdings) hingga membuatnya turun dari tahta orang terkaya di China, usai hanya bertahan beberapa pekan setelah dirinya mendapatkan gelar tersebut.
Huang (44 tahun) menjadi orang terkaya di China pada 8 Agustus 2024 seiring kinerja mengesankan dari Pinduoduo, pasar online gamifikasi populer yang menghubungkan pembeli dan penjual di China.
Pinduoduo juga merupakan perusahaan di balik situs belanja diskon Temu, yang semakin populer di AS selama beberapa tahun terakhir — meskipun menghadapi pengawasan ketat oleh pemerintah terkait penggunaan celah perdagangan impor dan untuk kualitas dan asal produknya.
Meskipun perusahaan secara teknis berkantor pusat di Irlandia, mayoritas karyawan Temu bekerja di China.
"Kami melihat banyak tantangan baru ke depannya, dari mulai perubahan permintaan konsumen, persaingan yang semakin intensif, dan ketidakpastian di lingkungan global," kata Lei Chen, co-CEO PDD Holdings.
"Akibatnya, kami akan memasuki fase baru pembangunan berkualitas tinggi yang membutuhkan peningkatan investasi. Akibatnya, profitabilitas kami akan (terpengaruh) sebagai hasilnya," sambungnya.
Sebelum laporan pendapatan di Agustus yang ternyata menjadi kekecewaan besar, Pinduoduo memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD190 miliar, lebih tinggi dari Uber (USD150,5 miliar) atau Sony (USD119 miliar). Pada Agustus, kapitalisasi pasar perusahaan telah turun menjadi USD124,4 miliar, untuk kemudian perlahan naik kembali menjadi sekitar USD135,5 miliar pada bulan Desember.