KAI Ajukan PMN Rp2 Triliun Beli 3 KRL Baru dari Jepang

Selasa, 19 September 2023 - 21:19 WIB
PT KAI mengajukan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun depan. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengajukan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun untuk 2024.

"PMN yang kami usulkan untuk tahun 2024 kami butuhkan Rp2 triliun," kata Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) John Robertho dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).





John mengatakan bahwa pengajuan usulan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembelian 3 KRL baru dari Jepang yang dilakukan oleh anak usahanya yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Adapun kebutuhan pembelian tersebut ditaksir mencapai Rp676,8 miliar.

Kemudian, PNM tersebut juga akan digunakan untuk peremajaan atau retrofit sebanyak 19 trainset kereta yang dikerjakan oleh PT INKA senilai Rp2,3 triliun serta perawatan rangkaian KRL.

Jhon mengatakan saat ini terdapat urgensi kebutuhan untuk pengadaan sarana KRL agar tetap dapat memberikan pelayanan maksimal terhadap pengguna KRl.

Pasalnya saat ini 98 persen sarana KRL siap guna dimiliki oleh KCI sudah memiliki usia lebih dari 30 tahun sehingga sangat diperlukan adanya peremajaan dan juga pembelian kereta baru.

Jhon menyebutkan KRL Jabodetabek diproyeksikan mengangkut sebanyak 274 juta penumpang hingga akhir 2023 mendatang. Dengan rata-rata okupansi penumpang pada jam sibuk akan mencapai 129 persen dan 71 persen pada waktu normal.



Sedangkan jumlah penumpang pada 2024 mendatang diprediksi menembus 345 juta orang. Adapun, rata-rata okupansi penumpang pada jam sibuk diproyeksikan melonjak hingga 163 persen dan 89 persen pada jam normal.

John melanjutkan, tren pertumbuhan penumpang akan terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada 2027 mendatang dengan proyeksi 410 juta orang. "Dari kondisi volume penumpang ini kita membutuhkan sarana untuk memenuhi pelayanan kita untuk supaya okupansi pada saat ini tidak terlalu padat sehingga kami sudah membuat rincian," katanya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More