Dorong Hilirisasi, MIND ID Terus Kebut Proyek Smelter
Sabtu, 30 September 2023 - 20:08 WIB
JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID terus mendorong upaya percepatan proyek pembangunan smelter pendukung program hilirisasi. Ada empat proyek garapan Grup MIND ID yang masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) dan menjadi tulang punggung hilirisasi industri pertambangan.
Keempat proyek tersebut adalah proyek Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Smelter Feronikel PT Aneka Tambang (Antam), Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Sumsel-8 milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan percepatan penyelesaian proyek anak perusahaan MIND ID terus dikebut agar bisa segera beroperasi dan memberikan nilai tambah untuk mendukung program hilirisasi.
“Dalam rangka peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang dirayakan setiap tanggal 28 September, target hilirisasi MIND ID menjadi salah satu bagian penting dalam proses pembangunan, khususnya PSN yang harus disegerakan rampung,” kata Heri, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/9/2023).
Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter tembaga barunya di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Smelter ini memiliki kapasitas 600.000 ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahun.
Smelter tembaga ini akan menjadi smelter tembaga single line terbesar di dunia. Nilai investasi smelter tembaga Gresik ini mencapai USD3 atau setara Rp45 triliun. Smelter ini ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2024 mendatang.
Mega-smelter tersebut memiliki luas lahan sekitar 100 hektare. Proyek ini dinamakan Smelter Manyar nantinya akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti precious metal refinery (PMR) berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.
PT Antam, salah satu anak perusahaan MIND ID, berhasil merampungkan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton feronikel (FeNi) per tahun. “Kami sendiri menargetkan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral feronikel Haltim, Maluku Utara bisa mulai melakukan komersialisasi produksi pada 2023,” ucap Heri.
Baca Juga
Keempat proyek tersebut adalah proyek Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Smelter Feronikel PT Aneka Tambang (Antam), Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Sumsel-8 milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan percepatan penyelesaian proyek anak perusahaan MIND ID terus dikebut agar bisa segera beroperasi dan memberikan nilai tambah untuk mendukung program hilirisasi.
“Dalam rangka peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang dirayakan setiap tanggal 28 September, target hilirisasi MIND ID menjadi salah satu bagian penting dalam proses pembangunan, khususnya PSN yang harus disegerakan rampung,” kata Heri, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (30/9/2023).
Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun smelter tembaga barunya di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Smelter ini memiliki kapasitas 600.000 ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahun.
Smelter tembaga ini akan menjadi smelter tembaga single line terbesar di dunia. Nilai investasi smelter tembaga Gresik ini mencapai USD3 atau setara Rp45 triliun. Smelter ini ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2024 mendatang.
Mega-smelter tersebut memiliki luas lahan sekitar 100 hektare. Proyek ini dinamakan Smelter Manyar nantinya akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti precious metal refinery (PMR) berfungsi mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.
PT Antam, salah satu anak perusahaan MIND ID, berhasil merampungkan proyek pembangunan Smelter Feronikel di Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton feronikel (FeNi) per tahun. “Kami sendiri menargetkan proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral feronikel Haltim, Maluku Utara bisa mulai melakukan komersialisasi produksi pada 2023,” ucap Heri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda