Bukan dari China, Indonesia Mau Bikin Kereta Cepat Merah Putih
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 19:15 WIB
JAKARTA - Dunia perkeretaapian Indonesia kini tengah mengalami kemajuan yang signifikan. Setelah sebelumnya membuat kereta tanpa masinis yakni LRT Jabodebek . Kini sudah mulai ingin membuat kereta cepat.
Berdasarkan unggahan video pada kanal YouTube resmi LPDP RI yang dikutip, Jumat (6/10/2023), PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRINS) dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia tengah melakukan riset pembuatan kereta cepat. Adapun kereta cepat tersebut dinamakan Kereta Cepat Merah Putih.
Dalam unggahannya Kereta Cepat Merah Putih ini akan menghubungkan Jakarta-Surabaya melalui jalur utara dengan rute Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Adapun produksi Kereta Cepat Merah Putih akan dilakukan oleh PT INKA. Dimana kereta ini ditargetkan rampung diproduksi pada 2025 dan melakukan uji coba pada 2026.
Kemudian Departemen Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga turut ambil bagian dalam membuat rancang bangun dan prototyping Kereta Cepat Merah Putih.
Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Proyotyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto mengatakan bahwa proyek ini dimulai pada tahun 2019, dimana pendanaanya berasal dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO) sebesar Rp 4,89 miliar untuk 3 tahun penelitian.
"Pada tahun 2019, saya mendapatkan pendanaan RISPRO kompetisi untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia. Pendanaannya selama 3 tahun, berhasil di tahun 2022. Namun karena ada Covid ya kita sempat diperpanjang," katanya.
Agus mengatakan bahwa saat ini riset tersebut sudah selesai. Adapun lingkup riset rancang bangun dan proyotyping Kereta Cepat Merah Putih ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit, studi human factors engineering dan ergonomics, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.
Ia menjelaskan bahwa dengan Kereta Cepat Merah Putih ini perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh selama 3 jam 40 menit. Meski begitu ia tidak menjelaskan lebih detail berapa kecepatan kereta ini.
"Jadi Argo Bromo itu sekarang dengan kecepatan 80 hingga 120 km/jam Jakarta-Surabya yang sebelumnya 12 jam 13 jam sekarang bisa ditempuh dengan 8 jam. Dengan kereta cepat ini seandainya nanti ini diimplementasikan itu bisa ditempuh dalam waktu 3 jam 40 menit," katanya.
Agus mengatakan nantinya jika pengembangan ini berhasil dijalankan, maka industri kereta api Indonesia tidak akan lagi bergantung pada produk impor. "Misalnya kursi kereta api ya yang sekarang ini kelas eksekutif kita masih banyak impor, sleeper seat banyak impor kita sudah bisa bikin dalam negeri," katanya.
Berdasarkan unggahan video pada kanal YouTube resmi LPDP RI yang dikutip, Jumat (6/10/2023), PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRINS) dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia tengah melakukan riset pembuatan kereta cepat. Adapun kereta cepat tersebut dinamakan Kereta Cepat Merah Putih.
Dalam unggahannya Kereta Cepat Merah Putih ini akan menghubungkan Jakarta-Surabaya melalui jalur utara dengan rute Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Adapun produksi Kereta Cepat Merah Putih akan dilakukan oleh PT INKA. Dimana kereta ini ditargetkan rampung diproduksi pada 2025 dan melakukan uji coba pada 2026.
Kemudian Departemen Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga turut ambil bagian dalam membuat rancang bangun dan prototyping Kereta Cepat Merah Putih.
Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Proyotyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Agus Windharto mengatakan bahwa proyek ini dimulai pada tahun 2019, dimana pendanaanya berasal dari Riset Inovatif Produktif (RISPRO) sebesar Rp 4,89 miliar untuk 3 tahun penelitian.
"Pada tahun 2019, saya mendapatkan pendanaan RISPRO kompetisi untuk melakukan rancang bangun dan prototyping kereta cepat Indonesia. Pendanaannya selama 3 tahun, berhasil di tahun 2022. Namun karena ada Covid ya kita sempat diperpanjang," katanya.
Agus mengatakan bahwa saat ini riset tersebut sudah selesai. Adapun lingkup riset rancang bangun dan proyotyping Kereta Cepat Merah Putih ini termasuk pengerjaan desain envelope cabin dan kokpit, studi human factors engineering dan ergonomics, pengujian aerodinamis, serta perancangan dan pengujian struktur carbody.
Ia menjelaskan bahwa dengan Kereta Cepat Merah Putih ini perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh selama 3 jam 40 menit. Meski begitu ia tidak menjelaskan lebih detail berapa kecepatan kereta ini.
"Jadi Argo Bromo itu sekarang dengan kecepatan 80 hingga 120 km/jam Jakarta-Surabya yang sebelumnya 12 jam 13 jam sekarang bisa ditempuh dengan 8 jam. Dengan kereta cepat ini seandainya nanti ini diimplementasikan itu bisa ditempuh dalam waktu 3 jam 40 menit," katanya.
Agus mengatakan nantinya jika pengembangan ini berhasil dijalankan, maka industri kereta api Indonesia tidak akan lagi bergantung pada produk impor. "Misalnya kursi kereta api ya yang sekarang ini kelas eksekutif kita masih banyak impor, sleeper seat banyak impor kita sudah bisa bikin dalam negeri," katanya.
(nng)
tulis komentar anda