Pembentukan Sub Holding BUMN Sawit Dinilai Bisa Dukung Ketahanan Pangan
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 14:23 WIB
JAKARTA - PalmCo, sub holding PTPN Group yang direncanakan dibentuk khusus untuk mengelola komoditas kelapa sawit, diyakini dapat mendukung ketahanan pangan (food security) melalui pemenuhan pasokan minyak goreng di dalam negeri. Potensi itu diharapkan segera direaliasikan, setelah proses konsolidasi semua unit bisnis PTPN Group di bidang sawit rampung.
“Dengan konsolidasi, maka PalmCo setidaknya dapat menjadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir ketika ada pasokan minyak dalam negeri yang terganggu,” jelas Telisa Aulia Falianty, ekonom Universitas Indonesia, menjawab wartawan, di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Melalui pembentukan PalmCo, dia menilai ketersediaan minyak sawit akan lebih dijamin untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan di dalam negeri. Apalagi, kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat.
Dia menambahkan sebagai pendukung ketahanan pangan, PalmCo dapat menjadi salah satu perpanjangan tangan pemerintah untuk mengimplementasikan amanat Pasal 33 UUD, khusus untuk salah satu komoditas.
Telisa menjelaskan memang sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit, sehingga pemerintah bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga.
“Pengalaman dari kasus minyak goreng menjadi pelajaran pentingnya kehadiran negara dalam komoditas strategis. Harapannya, PalmCo dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang harganya sempat melambung dan menyulitkan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Telisa melanjutkan upaya memperkuat peran PTPN dalam ketahanan pangan, sudah terlihat setidaknya sejak pembentukan PTPN III menjadi holding tahun 2014. Hasilnya, laporan keuangan membaik dan dalam dua tahun terakhir Perusahaan mencetak laba besar.
Selain itu, jika sebelumnya perusahaan bekerja sendiri-sendiri, saat ini sudah terkonsolidasi. Termasuk pembentukan Palm Co yang mengkosolidasikan beberapa perusahaan perkebunan sawit di bawah holding PTPN III menjadi satu entitas usaha yang diharapkan lebih besar dan kuat.
Rencana pendirian PalmCo juga untuk mengimbangi peran swasta di dalam supply chain CPO. Dia mencontohkan Menteri BUMN Erick Thohir tengah mencoba membangun terobosan dengan Menteri Koperasi dan UMKM di Sumatra Utara.
"PTPN cukup dominan di wilayah ini dengan adanya minyak dengan merek Nusakita yang lebih murah dibandingkan swasta. Kementerian BUMN akan mendorong Palm Co untuk membuat produk turunan CPO yang punya nilai tambah," tandas Telisa.
Baca Juga
“Dengan konsolidasi, maka PalmCo setidaknya dapat menjadi kuat untuk mendukung food security dan siap hadir ketika ada pasokan minyak dalam negeri yang terganggu,” jelas Telisa Aulia Falianty, ekonom Universitas Indonesia, menjawab wartawan, di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Melalui pembentukan PalmCo, dia menilai ketersediaan minyak sawit akan lebih dijamin untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan di dalam negeri. Apalagi, kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat.
Dia menambahkan sebagai pendukung ketahanan pangan, PalmCo dapat menjadi salah satu perpanjangan tangan pemerintah untuk mengimplementasikan amanat Pasal 33 UUD, khusus untuk salah satu komoditas.
Telisa menjelaskan memang sudah seharusnya Indonesia memiliki BUMN besar yang khusus mengelola minyak sawit, sehingga pemerintah bisa lebih leluasa dalam mengeluarkan kebijakan saat terjadi gejolak harga.
“Pengalaman dari kasus minyak goreng menjadi pelajaran pentingnya kehadiran negara dalam komoditas strategis. Harapannya, PalmCo dapat menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang harganya sempat melambung dan menyulitkan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Telisa melanjutkan upaya memperkuat peran PTPN dalam ketahanan pangan, sudah terlihat setidaknya sejak pembentukan PTPN III menjadi holding tahun 2014. Hasilnya, laporan keuangan membaik dan dalam dua tahun terakhir Perusahaan mencetak laba besar.
Selain itu, jika sebelumnya perusahaan bekerja sendiri-sendiri, saat ini sudah terkonsolidasi. Termasuk pembentukan Palm Co yang mengkosolidasikan beberapa perusahaan perkebunan sawit di bawah holding PTPN III menjadi satu entitas usaha yang diharapkan lebih besar dan kuat.
Rencana pendirian PalmCo juga untuk mengimbangi peran swasta di dalam supply chain CPO. Dia mencontohkan Menteri BUMN Erick Thohir tengah mencoba membangun terobosan dengan Menteri Koperasi dan UMKM di Sumatra Utara.
Baca Juga
"PTPN cukup dominan di wilayah ini dengan adanya minyak dengan merek Nusakita yang lebih murah dibandingkan swasta. Kementerian BUMN akan mendorong Palm Co untuk membuat produk turunan CPO yang punya nilai tambah," tandas Telisa.
(uka)
tulis komentar anda