Bulog Ditugaskan Impor 1,5 Juta Ton Beras, Buwas Keluhkan Keterbatasan Kapasitas Pelabuhan
Rabu, 08 November 2023 - 20:12 WIB
JAKARTA - Direktur Utama atau Dirut Bulog , Budi Wasesomengeluhkan, keterbatasan kapasitas pelabuhan di Indonesia sehinggarealisasi impor pangan terkendala.Seperti diketahui Perum Bulog baru saja menerima penugasan pemerintah untuk impor beras 1,5 juta ton, dalam upaya memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).
Namun Buwas menerangkan,saat ini realisasi impor pangan terkendala masalah kapasitas pelabuhan di Indonesia. Sebab jumlah pelabuhan saat ini tidak memadai untuk bongkar komoditas impor, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan kurang efisien.
"Sekarang kita mendatangkan satu komoditi pangan, apapun namanya, itu kan berkaitan dengan kedatangan dan pembongkarannya. Pelabuhan kita kan juga ada kapasitas keterbatasannya, kalau kita mau (impor), terus gak bisa bongkar gimana," ujar Buwas di Gedung DPR, Rabu (8/11/2023).
Buwas menilai, saat ini kemampuan bongkar di pelabuhan Indonesia belum cukup baik, ketersediaan pelabuhan yang terbatas membuat waktu bongkar kapal memakan waktu yang lebih lama.
Bahkan menurutnya untuk bongkar 20 ribu ton beras saja membutuhkan waktu sekitar 6 hari. Apalagi untuk waktu bongkar ratusan ribu ton, tentunya membutuhkan waktu yang lebih panjang. Hal itu yang membuat impor komoditas pangan ke Indonesia kurang berjalan lancar.
"Karena daya kemampuan bongkar kita gak mampu. Kan pelabuhan ini terbatas. Sekarang aja kalau bongkar kan teman-teman lihat sendiri tuh, 20 ribu ton kita bongkar bisa 6 hari. Nah sekarang banyak di pelabuhan kan 6 hari, kalau itu sekian banyak, kira-kira berapa lama," lanjutnya.
Sehingga realisasi impor ini tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan beberapa negara yang membatasi importasi. Namun juga dipengaruhi oleh faktor internal sendiri yang masih punya keterbatasan.
Namun Buwas menerangkan,saat ini realisasi impor pangan terkendala masalah kapasitas pelabuhan di Indonesia. Sebab jumlah pelabuhan saat ini tidak memadai untuk bongkar komoditas impor, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan kurang efisien.
"Sekarang kita mendatangkan satu komoditi pangan, apapun namanya, itu kan berkaitan dengan kedatangan dan pembongkarannya. Pelabuhan kita kan juga ada kapasitas keterbatasannya, kalau kita mau (impor), terus gak bisa bongkar gimana," ujar Buwas di Gedung DPR, Rabu (8/11/2023).
Buwas menilai, saat ini kemampuan bongkar di pelabuhan Indonesia belum cukup baik, ketersediaan pelabuhan yang terbatas membuat waktu bongkar kapal memakan waktu yang lebih lama.
Bahkan menurutnya untuk bongkar 20 ribu ton beras saja membutuhkan waktu sekitar 6 hari. Apalagi untuk waktu bongkar ratusan ribu ton, tentunya membutuhkan waktu yang lebih panjang. Hal itu yang membuat impor komoditas pangan ke Indonesia kurang berjalan lancar.
"Karena daya kemampuan bongkar kita gak mampu. Kan pelabuhan ini terbatas. Sekarang aja kalau bongkar kan teman-teman lihat sendiri tuh, 20 ribu ton kita bongkar bisa 6 hari. Nah sekarang banyak di pelabuhan kan 6 hari, kalau itu sekian banyak, kira-kira berapa lama," lanjutnya.
Sehingga realisasi impor ini tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan beberapa negara yang membatasi importasi. Namun juga dipengaruhi oleh faktor internal sendiri yang masih punya keterbatasan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda