Perang dengan Hamas, Israel Terbelit Utang Seratusan Triliun

Selasa, 14 November 2023 - 11:31 WIB
Utang Israel menumpuk akibat berperang dengan Hamas. Foto/Reuters
JAKARTA - Israel telah menumpuk utang sekitar 30 miliar shekel atau USD7,8 miliar atau setara Rp120,9 triliun sejak dimulainya perang dengan militan Hamas. Data ini diungkap Kementerian Keuangan Israel, Senin kemarin (13/11/2023).



Lebih dari setengah utang tersebut atau USD3,9 miliar merupakan utang dalam mata uang dolar yang ditarik melalui penerbitan di pasar internasional. Kementerian Keuangan sendiri mengumpulkan 3,7 miliar shekel atau sekitar USD950 juta lagi di pasar lokal dalam lelang obligasi mingguannya.

“Kemampuan pendanaan negara Israel memungkinkan pemerintah untuk membiayai seluruh kebutuhannya secara penuh dan optimal,” kata divisi akuntan utama kementerian, dikutip dari Reuters, Selasa (14/9/2023).



Perang yang dimulai pada 7 Oktober telah meningkatkan pengeluaran Israel secara tajam untuk mendanai militer serta memberikan kompensasi kepada bisnis di dekat perbatasan dan keluarga korban serta sandera. Pada saat yang sama, penerimaan pajak melambat.

Akibatnya, Israel mencatat defisit anggaran sebesar 22,9 miliar shekel atau hampir USD6 miliar pada bulan Oktober, melonjak dari USD1,12 miliar pada bulan September dan meningkatkan defisit pada 12 bulan sebelumnya menjadi 2,6%.

Kementerian Keuangan mengatakan pihaknya akan terus beroperasi "di semua saluran untuk membiayai kegiatan pemerintah, termasuk semua kebutuhan yang timbul dari ... perang dan bantuan ekonomi dan sipil ke dalam negeri".

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk “membuka keran” untuk membantu mereka yang terkena dampak perang, yang diyakini para ekonom akan secara tajam meningkatkan defisit dan rasio utang terhadap PDB hingga tahun 2024.

Namun Gubernur Bank of Israel Amir Yaron mengatakan pemerintah perlu menyeimbangkan “mendukung perekonomian dan mempertahankan posisi fiskal yang sehat.” Lembaga pemeringkat kredit telah memperingatkan bahwa mereka dapat menurunkan peringkat Israel jika metrik utang memburuk.



Akuntan utama tersebut membantah laporan media Israel bahwa negaranya akan mengajukan pinjaman dari Bank Israel untuk pertama kalinya sejak tahun 1986.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More