Erick Thohir Sodorkan Dua Opsi ke Vale: Harga Divestasi Murah atau Ciutkan Lahan
Selasa, 21 November 2023 - 14:16 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan saat ini pemerintah bersama dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih bernegosiasi mengenai harga saham sebanyak 14% yang akan didivestasikan.
Ia pun memastikan bahwa harga yang akan dibayarkan oleh MIND ID, holding BUMN pertambangan, akan dinego semurah-murahnya.
"Kan kita masih negosiasi. Ya negosiasi harga semurah-murahnya," jelas Erick ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dikatakannya, apabila INCO tidak memenuhi permintaan pemerintah terkait harga tersebut, maka dirinya mengungkap tak menutup kemungkinan akan ada penyusutan lahan atau relinquishment.
"Ya engga bisa (harga premium), kalau begitu kita akan relinquish sebagian punya mereka yang ga sesuai komitmen," imbuhnya.
Diakui Erick, saat ini proses negosiasi memang berjalan alot. Namun hal itu bukan berarti divestasi saham batal dilakukan.
"Makanya kan saya bilang negosiasi alot bukan berarti ngga jadi, MoU kita jalankan kok itu 14% sepakat. Tapi valuasi harus dengan baik dong, kan ini pertanggungjawaban kita," tegasnya.
"Contoh apa yang dilakukan Vale sangat positif. Karena ada (investasi) Volkswagen, ada Ford, tapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Kalau itu jadi bagian bagi mereka meng-check up, mereka punya valuasi ya tidak fair," pungkasnya.
Ia pun memastikan bahwa harga yang akan dibayarkan oleh MIND ID, holding BUMN pertambangan, akan dinego semurah-murahnya.
"Kan kita masih negosiasi. Ya negosiasi harga semurah-murahnya," jelas Erick ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dikatakannya, apabila INCO tidak memenuhi permintaan pemerintah terkait harga tersebut, maka dirinya mengungkap tak menutup kemungkinan akan ada penyusutan lahan atau relinquishment.
"Ya engga bisa (harga premium), kalau begitu kita akan relinquish sebagian punya mereka yang ga sesuai komitmen," imbuhnya.
Diakui Erick, saat ini proses negosiasi memang berjalan alot. Namun hal itu bukan berarti divestasi saham batal dilakukan.
"Makanya kan saya bilang negosiasi alot bukan berarti ngga jadi, MoU kita jalankan kok itu 14% sepakat. Tapi valuasi harus dengan baik dong, kan ini pertanggungjawaban kita," tegasnya.
"Contoh apa yang dilakukan Vale sangat positif. Karena ada (investasi) Volkswagen, ada Ford, tapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Kalau itu jadi bagian bagi mereka meng-check up, mereka punya valuasi ya tidak fair," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda