MedcoEnergi Dukung Pemerintah Hadapi Trilema Energi
Sabtu, 25 November 2023 - 22:33 WIB
BOGOR - PT Medco Energi Internasional Tbk ( MedcoEnergi ) menegaskan dukungannya atas upaya pemerintah menggapai ketahanan, keterjangkauan dan keberlanjutan (trilema) energi. Komitmen tersebut dibuktikan melalui unit usaha eksplorasi dan produksi migas Medco E&P Indonesia (Medco E&P) dengan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan proyek-proyek migasnya di Indonesia.
Selain itu, MedcoEnergi juga fokus dalam menjaga keberlanjutan usaha dengan mengembangkan proyek energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi melalui PT Medco Power Indonesia. Sementara, Medco E&P juga fokus terhadap energi transisi melalui program-program pengurangan emisi gas rumah kaca.
Hal itu diungkapkan Chief Administrative Officer MedcoEnergi yang juga menjabat sebagai SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan mengatakan dalam kegiatan Temu Media Nasional bertajuk "Menghadapi Trilema Energi" di Bogor, Sabtu (25/11/2023). Dalam upaya menghadapi trilema energi, jelas Amri, dibutuhkan investasi besar, inovasi, sinergi dan efisiensi di semua segmen bisnis.
Seiring dengan itu, imbuh dia, dibutuhkan keseriusan dari semua pihak untuk dapat merealisasikan komitmen standar kinerja ESG yang tinggi demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060.
"Kami mempunyai misi untuk memenuhi permintaan energi bersih dan sumber daya alam yang terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga perusahaan bisa memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi pemangku kepentingan," ujar Amri pada kesempatan tersebut.
Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami menambahkan, perusahaan juga mendukung transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia saat ini. Medco Power, kata dia, terus meningkatkan upaya pengurangan pemakaian energi fosil sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Setelah sukses merampungkan proyek PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp pada 2022, MedcoEnergi melanjutkan pengembangan proyek panas bumi 34 MW fase 1 di Blawan-Ijen, Jawa Timur dan PLTS 2x25 MWp di Bali sebagai bagian dari upaya menyukseskan program bauran energi nasional," papar Myrta.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan bahwa dalam fase transisi saat ini, energi fosil tetap memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Karena itu, kata dia, iklim investasi migas perlu tetap dijaga untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Keberhasilan transisi energi ke energi terbarukan, kata dia, juga sangat tergantung dari kelancaran industri hulu migas. Terkait dengan itu, kata Hudi, sinergi antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan juga media massa perlu dipertahankan.
"Sinergi dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi Indonesia sehingga mendukung kelancaran investasi dan meminimalisir potensi gangguan sosial di wilayah operasi migas," ujarnya.
Selain itu, MedcoEnergi juga fokus dalam menjaga keberlanjutan usaha dengan mengembangkan proyek energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi melalui PT Medco Power Indonesia. Sementara, Medco E&P juga fokus terhadap energi transisi melalui program-program pengurangan emisi gas rumah kaca.
Hal itu diungkapkan Chief Administrative Officer MedcoEnergi yang juga menjabat sebagai SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan mengatakan dalam kegiatan Temu Media Nasional bertajuk "Menghadapi Trilema Energi" di Bogor, Sabtu (25/11/2023). Dalam upaya menghadapi trilema energi, jelas Amri, dibutuhkan investasi besar, inovasi, sinergi dan efisiensi di semua segmen bisnis.
Seiring dengan itu, imbuh dia, dibutuhkan keseriusan dari semua pihak untuk dapat merealisasikan komitmen standar kinerja ESG yang tinggi demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060.
"Kami mempunyai misi untuk memenuhi permintaan energi bersih dan sumber daya alam yang terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga perusahaan bisa memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi pemangku kepentingan," ujar Amri pada kesempatan tersebut.
Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami menambahkan, perusahaan juga mendukung transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia saat ini. Medco Power, kata dia, terus meningkatkan upaya pengurangan pemakaian energi fosil sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Setelah sukses merampungkan proyek PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp pada 2022, MedcoEnergi melanjutkan pengembangan proyek panas bumi 34 MW fase 1 di Blawan-Ijen, Jawa Timur dan PLTS 2x25 MWp di Bali sebagai bagian dari upaya menyukseskan program bauran energi nasional," papar Myrta.
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan bahwa dalam fase transisi saat ini, energi fosil tetap memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Karena itu, kata dia, iklim investasi migas perlu tetap dijaga untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Keberhasilan transisi energi ke energi terbarukan, kata dia, juga sangat tergantung dari kelancaran industri hulu migas. Terkait dengan itu, kata Hudi, sinergi antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan juga media massa perlu dipertahankan.
"Sinergi dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi Indonesia sehingga mendukung kelancaran investasi dan meminimalisir potensi gangguan sosial di wilayah operasi migas," ujarnya.
(fjo)
tulis komentar anda