Makanan, Minuman, hingga Rokok Topang Penjualan Eceran November 2023
Senin, 11 Desember 2023 - 14:15 WIB
JAKARTA - Kinerja penjualan eceran pada November 2023 diprakirakan meningkat. Perkiraan tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November sebesar 209,4 atau tumbuh 2,9% (yoy).
"Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, subkelompok sandang, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 0,9% (mtm) didorong oleh peningkatan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok suku cadang dan aksesori. Sementara itu, beberapa kelompok tetap tumbuh positif meski melambat, antara lain kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau seiring dengan cuaca yang kurang mendukung.
"Pada Oktober 2023, IPR tercatat sebesar 207,5 atau secara tahunan tumbuh 2,4% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok [erlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya," sambung Erwin.
Secara bulanan, penjualan eceran meningkat 3,2% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi. Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor didorong oleh permintaan dalam negeri, persiapan hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun, serta kelancaran distribusi.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Januari dan April 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari dan April 2024, masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0.
"Responden menginformasikan bahwa peningkatan harga IEH April 2024 didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode HBKN Ramadan dan Idulfitri pada 2024," pungkas Erwin.
"Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, subkelompok sandang, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh 0,9% (mtm) didorong oleh peningkatan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok suku cadang dan aksesori. Sementara itu, beberapa kelompok tetap tumbuh positif meski melambat, antara lain kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau seiring dengan cuaca yang kurang mendukung.
"Pada Oktober 2023, IPR tercatat sebesar 207,5 atau secara tahunan tumbuh 2,4% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh kelompok [erlengkapan rumah tangga lainnya serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya," sambung Erwin.
Secara bulanan, penjualan eceran meningkat 3,2% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi. Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor didorong oleh permintaan dalam negeri, persiapan hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun, serta kelancaran distribusi.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Januari dan April 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Januari dan April 2024, masing-masing sebesar 133,1 dan 137,8, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 131,2 dan 133,0.
Baca Juga
"Responden menginformasikan bahwa peningkatan harga IEH April 2024 didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode HBKN Ramadan dan Idulfitri pada 2024," pungkas Erwin.
(uka)
tulis komentar anda