Dorong Sinergitas BPD, bank bjb Bakal Jadi Induk KUB Terbesar di Indonesia

Senin, 11 Desember 2023 - 18:47 WIB
bank bjb optimistis menjadi induk KUB terbesar di Indonesia dengan memperkuat sinergitas BPD. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - bank bjb sepanjang kurun waktu 2023 tetap mampu menjaga pertumbuhan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi. Keberhasilan tersebut dikarenakan berbagai inovasi dan juga berbagai strategi bisnis dan pertumbuhan yang dilakukan bank bjb.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menyampaikan, sepanjang kurun waktu 2023, penyaluran kredit yang disalurkan bank bjb tetap bertumbuh, salah satunya didorong oleh kondisi ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit. Hal itu, ditandai pertumbuhan kredit bank bjb hingga triwulan III 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 10,2 % menjadi Rp 125 triliun yang tumbuh pada seluruh segmen kredit baik konsumsi ataupun business segmen.

Pada kuartal III 2023 bank bjb secara konsolidasi membukukan laba bersih sebesar Rp1,42 triliun. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat sebesar Rp5,23 triliun. Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi atau fee based income menjadi Rp1,02 triliun pada kuartal III/2023, dibanding sebelumnya Rp834,37 miliar pada kuartal III/2022.

Total aset tercatat sebesar Rp179,31 triliun pada September 2023. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat 1,26% dan NPL net 0,63%. Adapun, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat Rp130,86 triliun.



Melihat kondisi tersebut, Yuddy optimis pertumbuhan kredit untuk keseluruhan 2023 diproyeksikan dapat tumbuh positif sesuai rencana bisnis meski tidak setinggi realisasi di tahun lalu. Oleh karena itu, bank bjb juga fokus mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi, dan wealth management.

"bank bjb selama 2023 berfokus mengambil langkah lebih selektif untuk pertumbuhan kredit yang berkualitas sekaligus berupaya menjaga yield yang memadai," ucap Yuddy dalam keterangan tertulis, Senin (11/12/2023).

Menurut Yuddy, di tengah tantangan ekonomi, suku bunga kredit bank bjb mengikuti perkembangan kondisi pasar dengan melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat. Namun implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur dan menjaga kualitas kredit.

Ia menjelaskan, mengimbangi kebijakan suku bunga acuan yang terus mengalami kenaikan, bank bjb pun terus melakukan manajemen likuiditas yang baik agar likuiditas tetap ample dengan biaya dana yang manageable, sehingga lebih efisien dalam biaya dana.

Yuddy menjelaskan, di tengah tantangan suku bunga, ekspansi pada segmen corporate dan commercial akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan. Hal ini untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat demi mengimbangi tekanan biaya dana.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More