Bakal Banyak Disimpan, Gaji ke-13 Enggak Ngefek ke Ekonomi

Minggu, 09 Agustus 2020 - 12:30 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai pencairan gaji ke-13 belum bisa menyelamatkan ekonomi Indonesia terhindar dari resesi. Pasalnya, gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN) belum mendorong konsumsi secara signifikan. Ada kecenderungan masyarakat, termasuk ASN, menahan belanja di tengah krisis kesehatan dan ekonomi.

"Meski ada gaji ke-13 resesi di kuartal III pasti terjadi," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (9/8/2020).

Dia melanjutkan, ketika ASN mendapatkan gaji ke-13 maka uangnya akan ditabung ke bank untuk dana darurat atau kebutuhan mendesak. Biasanya secara siklus musiman, ASN juga membelanjakan kebutuhan sekolah anak. ( Baca juga:Tak Sabaran, Pengusaha Minta BLT Pegawai Dipercepat )

"Tapi berhubung sekolah belum berjalan normal dan berubah ke daring, maka multiplier effect dari belanja saat tahun ajaran baru di 2020 yang didukung gaji ke-13 pun tidak mampu menggerakkan sektor ekonomi," katanya.

Sementara itu, Kementerian Keuangan memastikan pencairan gaji ke-13pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2020 akan dicairkan Senin awal pekan depan (10/8/2020). Pencairan dilakukan usai terbitnya PP No. 44 Tahun 2020 Tentang Pemberian Gaji, Pensiun, Tunjangan, atau Penghasilan Ketiga Belas Tahun 2020.Gaji tersebut juga akan langsung masuk ke masing-masing rekening penerima.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More