PLTU Sintang Jalankan 100% Firing Biomassa Cangkang Sawit dan Woodchip
Sabtu, 16 Desember 2023 - 20:30 WIB
JAKARTA - Subholding PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI ) mendukung PLN Indonesia Power menjadi pionir dalam menjalankan pembakaran (firing) 100% biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang Unit 1 selama 24 jam non stop. Firing biomassa ini akan berlangsung selama 20 hari sejak 13 Desember 2023.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI akan memasok kebutuhan biomassa dari cangkang sawit dan woodchip dari Sintang dan sekitarnya. PLN EPI menyediakan stok sebanyak 1.000 ton cangkang sawit dan 250 ton woodchip.
"PLN EPI sebagai Sub Holding Penyediaan Energi Primer men-support pelaksanaan firing biomassa 100% ini dengan menyediakan pasokan harian cangkang sawit sebesar 150 ton dan woodchip sebesar 15 ton," kata Iwan dalam siaran pers, Sabtu (16/12/2023).
Iwan menjelaskan, pelaksanan firing biomassa ini membutuhkan total 180 ton biomassa per hari. Dengan volume penyediaan dan stok biomassa yang tersedia, maka implementasi firing biomassa 100% di rencanakan selama 20 hari atau sampai dengan tanggal 2 Januari 2024. Dia menegaskan, PLN EPI akan mendukung program transisi energi PLN Grup melalui program co-firing PLTU dengan penyediaan pasokan bahan bakar biomassa dengan kualitas dan volume yang cukup.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan bahwa hasil implementasi firing biomassa 100% pada hari ke-2 menunjukkan hasil yang positif. Tercatat, pemakaian rata-rata bahan bakar turun 10%, biaya bahan bakar turun 20% dan ddikuti dengan penurunan kadar emisi SOx, NOx dan CO2.
PLTU Sintang yang terletak di Kalimantan Barat memasok kebutuhan listrik di sistem khatulistiwa, dengan daya terpasang pembangkit 3 x 7 MW. PLTU ini mulai beroperasi sejak tahun 2018 dan telah melaksanakan co-firing biomassa sejak tahun 2021.
PLTU Sintang akan menjadi percontohan untuk implementasi firing biomassa 100% yang menggunakan biomassa berkualitas tinggi. PLTU ini juga menjadi PLTU hibrida yang bisa secara fleksibel berganti dari bahan bakar batu bara ke bahan bakar biomassa.
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI akan memasok kebutuhan biomassa dari cangkang sawit dan woodchip dari Sintang dan sekitarnya. PLN EPI menyediakan stok sebanyak 1.000 ton cangkang sawit dan 250 ton woodchip.
"PLN EPI sebagai Sub Holding Penyediaan Energi Primer men-support pelaksanaan firing biomassa 100% ini dengan menyediakan pasokan harian cangkang sawit sebesar 150 ton dan woodchip sebesar 15 ton," kata Iwan dalam siaran pers, Sabtu (16/12/2023).
Iwan menjelaskan, pelaksanan firing biomassa ini membutuhkan total 180 ton biomassa per hari. Dengan volume penyediaan dan stok biomassa yang tersedia, maka implementasi firing biomassa 100% di rencanakan selama 20 hari atau sampai dengan tanggal 2 Januari 2024. Dia menegaskan, PLN EPI akan mendukung program transisi energi PLN Grup melalui program co-firing PLTU dengan penyediaan pasokan bahan bakar biomassa dengan kualitas dan volume yang cukup.
Lebih lanjut, Iwan mengatakan bahwa hasil implementasi firing biomassa 100% pada hari ke-2 menunjukkan hasil yang positif. Tercatat, pemakaian rata-rata bahan bakar turun 10%, biaya bahan bakar turun 20% dan ddikuti dengan penurunan kadar emisi SOx, NOx dan CO2.
PLTU Sintang yang terletak di Kalimantan Barat memasok kebutuhan listrik di sistem khatulistiwa, dengan daya terpasang pembangkit 3 x 7 MW. PLTU ini mulai beroperasi sejak tahun 2018 dan telah melaksanakan co-firing biomassa sejak tahun 2021.
PLTU Sintang akan menjadi percontohan untuk implementasi firing biomassa 100% yang menggunakan biomassa berkualitas tinggi. PLTU ini juga menjadi PLTU hibrida yang bisa secara fleksibel berganti dari bahan bakar batu bara ke bahan bakar biomassa.
(fjo)
Lihat Juga :
tulis komentar anda