Pekerja Migran Indonesia Paling Banyak Lulusan SMP dan 61% Perempuan
Kamis, 21 Desember 2023 - 10:56 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjan Ida Fauziyah menyebutkan jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada 2021, sebanyak 72.624 pekerja kemudian pada 2022 sebanyak 200.761 pekerja dan per November 2023 sebanyak 257.460 pekerja.
Namun demikian, Ida menyatakan bahwa penempatan Pekerja Migran Indonesia di luar negeri masih memiliki sejumlah tantangan besar ke depan. Pertama, 54% peminat bekerja ke luar negeri tingkat pendidikannya masih didominasi SMP dan ke bawah.
Kedua, 61% jumlah penempatan PMI masih didominasi perempuan yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan yaitu caregiver dan house maid. Ketiga, masih tingginya permasalahan PMI yang berangkat secara unprosedural. Dari 1.918 pengaduan per November 2023, 1.553 (81%) adalah pengaduan unprosedural.
"Saya kira tiga catatan ini menurut saya penting pada Musrenbang Thematik ini untuk menjadi bahan kita merencanakan kegiatam penempatan dan pelindungan pekerja migran kita," ujar Ida Fauziyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/12/2023).
Lebih lanjut, Ida Fauziyah mengatakan dengan jumlah pekerja migran yang meningkat berdasarkan catatan per November 2023 dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia lewat sumbangan devisa yang dihasilkan.
"Ada kontribusi yang sangat besar dari teman-teman pekerja migran kita pada perekonomian Indonesia di mana kontribusi per tahunnya kurang lebih 160 triliun. Itu luar biasa menyumbang devisa yang tidak kecil bagi perekonomian kita," kata Ida.
Pada kesempatan tersebut, Menaker Ida Fauziyah menyatakan rasa syukurnya karena jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia terus mengalami peningkatan paska pandemi Covid-19.
Namun demikian, Ida menyatakan bahwa penempatan Pekerja Migran Indonesia di luar negeri masih memiliki sejumlah tantangan besar ke depan. Pertama, 54% peminat bekerja ke luar negeri tingkat pendidikannya masih didominasi SMP dan ke bawah.
Kedua, 61% jumlah penempatan PMI masih didominasi perempuan yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan yaitu caregiver dan house maid. Ketiga, masih tingginya permasalahan PMI yang berangkat secara unprosedural. Dari 1.918 pengaduan per November 2023, 1.553 (81%) adalah pengaduan unprosedural.
"Saya kira tiga catatan ini menurut saya penting pada Musrenbang Thematik ini untuk menjadi bahan kita merencanakan kegiatam penempatan dan pelindungan pekerja migran kita," ujar Ida Fauziyah dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/12/2023).
Lebih lanjut, Ida Fauziyah mengatakan dengan jumlah pekerja migran yang meningkat berdasarkan catatan per November 2023 dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia lewat sumbangan devisa yang dihasilkan.
"Ada kontribusi yang sangat besar dari teman-teman pekerja migran kita pada perekonomian Indonesia di mana kontribusi per tahunnya kurang lebih 160 triliun. Itu luar biasa menyumbang devisa yang tidak kecil bagi perekonomian kita," kata Ida.
Pada kesempatan tersebut, Menaker Ida Fauziyah menyatakan rasa syukurnya karena jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia terus mengalami peningkatan paska pandemi Covid-19.
(nng)
tulis komentar anda