Subsidi Ditambah Rp14 Triliun, Pupuk Indonesia Jamin Ketersediaan Stok
Senin, 08 Januari 2024 - 17:40 WIB
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan stok di tengah penambahan anggaran pupuk bersubsidi sebesar Rp14 triliun tahun ini.
Pemerintah memang setiap tahunnya mengalokasikan anggaran pupuk subsidi Rp25 triliun. Bila ada tambahan Rp 14 triliun maka anggaran pupuk 2024 bisa menyentuh Rp 39 triliun.
"Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024," ujar Direktur Produksi l Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, Senin (8/1/2024).
Pertanian merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Keberhasilan sektor ini tidak terlepas dari jasa para petani yang telah bekerja keras mendukung ketahanan pangan nasional.
Untuk menjaga kontribusi sektor pertanian tersebut, pemerintah terus menjaga ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi. Selain itu, otoritas juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Pupuk Indonesia, lanjut Bob, mendapat mandat untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional, memberikan dukungan penuh terhadap program percepatan tanam dengan menyediakan pupuk subsidi dan nonsubsidi.
"Selama musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti," bebernya.
Hingga 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi mencapai 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.
Pemerintah memang setiap tahunnya mengalokasikan anggaran pupuk subsidi Rp25 triliun. Bila ada tambahan Rp 14 triliun maka anggaran pupuk 2024 bisa menyentuh Rp 39 triliun.
"Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024," ujar Direktur Produksi l Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, Senin (8/1/2024).
Pertanian merupakan sektor yang memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Keberhasilan sektor ini tidak terlepas dari jasa para petani yang telah bekerja keras mendukung ketahanan pangan nasional.
Untuk menjaga kontribusi sektor pertanian tersebut, pemerintah terus menjaga ketersediaan pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi. Selain itu, otoritas juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Pupuk Indonesia, lanjut Bob, mendapat mandat untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional, memberikan dukungan penuh terhadap program percepatan tanam dengan menyediakan pupuk subsidi dan nonsubsidi.
"Selama musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti," bebernya.
Hingga 31 Desember 2023, ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi mencapai 1.744.302 ton atau setara 236 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.215.280 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 529.022 ton.
(nng)
tulis komentar anda